Bukan hanya indah, tetapi juga sarat makna. Perpaduan antara kelenturan tubuh (koreografi) dengan olah rasa (kearifan). Hasilnya luar biasa menakjubkan dan elegan. Itulah kesan yang tertangkap ketika menyaksikan keindahan tarian tradisional Jepang (nihon buyo).
Tak jauh berbeda dengan seni tari di
Kabuki
Boleh dibilang Kabuki adalah tarian tradisional yang paling populer di Jepang. Setiap ada pertunjukan Kabuki digelar, dipastikan akan penuh sesak oleh penonton. Sejak zaman tenno (kaisar Jepang) hingga sekarang, Kabuki selalu jadi primadona masyarakat Jepang.
Bon Odori
Tarian ini ditarikan ketika masa panen tiba (festival musim panen), sebagai ungkapan syukur kepada dewa. Ditarikan secara massal dengan penarinya memakai pakaian tradisonal Jepang. Ciri khas tarian Bon Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional. Langkah kaki bergerak bebas disertai entakan kaki untuk mengeluarkan suara. Lalu, ditingkahi dengan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik.
Kasa Odori
Tidak jauh berbeda dengan Bon Odori. Bedanya, para penari Kasa Odori menggunakan payung sebagai alat tarian yang digunakan (tari payung). Di ujung payung-payung itu, ada benda kecil seperti logam emas. Sehingga menimbulkan suara tertentu tiap kali payung digerakkan. Kasa Odori telah ada sejak jaman
Mai
Mai berarti menari diiringi nyanyian atau musik tradisional Jepang dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat. Jadi, kaki para penarinya diseret-seret (suriashi). Meskipun terkadang disisipi gerakan menghentakkan kaki. Tapi tidak begitu kentara. Gerakan tari Mai dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit. Bisa juga melibatkan seluruh panggung sebagai ruang geraknya dengan tempo lambat.
Onikenbai
Ciri khas tarian ini, penarinya memakai topeng Oni (raksasa Jepang). Identik dengan gerakan menghentak tanah. Melambangkan Oni yang membantu manusia untuk mengusir roh jahat dari dalam tanah. Tujuannya, agar panen para petani dapat berhasil. Tarian Onikenbai biasanya dilanjutkan dengan tarian Nanazumai, yang berarti tarian tujuh kepala. Melambangkan siklus atau fase pertanian yang merupakan mata pencaharian utama penduduk Jepang pada zaman dulu. Tarian Nanazumai ditarikan dengan membawa tujuh alat berbeda. Masing-masing alat ini menceritakan tiap fase dalam pertanian.
Arauma
Tarian Arauma melambangkan rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah. Tarian ini juga bentuk terima kasih penduduk Okawadai (salah satu
Wadaiko
Alat musik Taiko adalah instrumen utama dari tari Wadaiko. Termasuk salah satu tarian tradisional Jepang yang dominan menggunakan alat musik tersebut. Selain alat-alat musik tradisonal Jepang lainnya. Taiko sendiri berarti drum besar (gendang berukuran jumbo). Merupakan alat musik yang keberadaanya tak dapat dipisahkan dari kehidupan tradisional masyarakat Jepang. Dari upacara keagamaan di kuil, hingga festival-festival di kota-kota besar, alat musik Taiko dipastikan selalu ada.
Anda boleh mempublikasikan kembali tulisan di atas pada website atau blog dengan catatan : Anda harus mencantumkan sumber tulisan dengan link aktif menujuwww.AnneAhira.comAnda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan TERMASUK SEMUA LINK YANG ADA DI DALAM ARTIKEL harus tetap ada dan aktif.Nama “Anne Ahira” dilindungi oleh Direktorat Jendral HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Republik Indonesia No.Agenda J00-2007027969
View the original article here
Sumber :
http://debuh.com/berita-uncategorized/ragam-tarian-tradisional-jepang-yang-elegan/16886/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar