aku

aku

Selasa, 23 Oktober 2012

Tugas III Metode Riset : Kerangka Pemikiran, Teori, dan Hipotesis

Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Tiket dengan Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan PT. KAI Jenis Kereta Listrik (KRL) Commuter Liner Tujuan Depok-Jakarta

BAB I

Latar Belakang

Kereta Listrik (KRL) Commuter Line merupakan salah satu pelayanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) untuk menjembatani kebutuhan transportasi massal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi tetapi bekerja di Jakarta. Keberadaan KRL ini diharapkan dapat mengurangi beban kelebihan penduduk di Jakarta sebagai kota Metropolitan dengan cara membangun sarana dan prasarana transportasi sebagai kemudahan akses keluar - masuk Jakarta dengan kota-kota sekitarnya.
KRL yang ada di Indonesia ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintahan kota Metropolitan Tokyo. Kereta ini merupakan kereta bekas pakai yang sebelumnya digunakan sebagai kereta bawah tanah (sub way) di kota Tokyo, Jepang.
PT. KAI mempunyai dua jenis kereta, yaitu Ekonomi-AC dan Ekonomi. Fasilitas yang terdapat pada jenis Ekonomi-AC ini berupa Air Conditioner (AC), kipas angin, pintu yang terbuka dan tertutup secara otomotis dan  bangku busa sejajar, bangku khusus manula/ibu hamil/balita/orang cacat, pegangan untuk yang berdiri, speaker informasi . Sementara untuk ekonomi fasilitas hanya berupa kipas angin, bangku plastik. Perbedaan yang signifikan terhadap fasilitas pelayanan ini juga berpengaruh terhadap harga tiket. Sebagai gambaran sederhana, untuk harga tiket Commuter Line Ekonomi-AC Depok-Jakarta Rp8.000,-, sementara harga tiket ekonomi hanya Rp2.500,- untuk tujuan yang sama.
Meskipun KRL hanya dikelola oleh PT. KAI bukan berarti tidak diperlukan penelitian untuk menentukan sejauh mana kepuasan konsumen terhadap pelayanan PT. KAI karena sebagai alat tranportasi jarak dekat Depok-Jakarta, konsumen mempunyai beberapa alternatif selain KRL seperti mobil pribadi, mobil jemputan, dan bus.
Hingga saat ini, permasalahan yang menyangkut kepuasan konsumen sangat banyak dan mengingat per tanggal 1 Oktober 2012 harga tiket Commuter line mengalami kenaikan dari harga sebelumnnya Rp6.000,- menjadi Rp8.000,- sehingga para pengguna jasa setia KRL ini menginginkan peningkatan kualitas dari segi pelayanan dari PT. KAI.

BAB II

Kerangka Pemikiran


Transportasi massal sangat bermanfaat bagi banyak orang, terutama untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan di Jakarta. Transportasi ini mempunyai peran yang sangat signifikan bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. KAI sebagai salah satu penyedia transportasi massal mempunyai peranan penting untuk mengatasi hal tersbut, dengan cara menyediakan Kereta Listrik (KRL). Dalam hal penyediaan ini, harus diiringi dengan fasilitas yang memadai demi untuk kepuasan konsumen, karena alasan tersebut lah terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 PT. KAI mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga tiket KRL Commuter Line Ekonomi-AC setiap jurusan KRL Jabodetabek sebesar Rp2.000,- Dalam Analisis Jurnal ini peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh kenaikan harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI Jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.

Teori

Dalam analisis ini, peneliti membahas mengenai teori-teori yang menyangkut pokok permasalahan, seperti teori kepuasan konsumen dalam hal ini terkait pengaruh kenaikan harga tiket KRL Commuter Line terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.

Hipotesis

Dari kerangka pemikiran dan teori terhadap analisis jurnal tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line Tujuan Depok-Jakarta dapat diambil Hipotesis sebagai berikut :

  1. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta
  2. Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh antara harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta

Minggu, 07 Oktober 2012

Tugas 1 Softskill Perilaku Konsumen : Pengaruh Kenaikan Tarif KRL Comuter Line Terhadap Mutu Peningkatan Kualitas Pelayanan PT. KAI

Nama : Afrita
NPM : 10210263
Kelas : 3EA12

Transportasi massal, khususnya Kereta Listrik (KRL) atau yang sekarang lebih dikenal dengan Commuter Line sangat dibutuhkan dan penting bagi masyarakat Jabodetabek, karena tranportasi ini dianggap mereka jalur tercepat dan termurah untuk dapat sampai ke tempat tujuan. Apalagi buat para pencari nafkah yang bekerja di Jabodetabek, mereka akan sangat merasakan manfaatnya menggunakan KRL ini karena akan terhindar dari macetnya jalanan ibukota.
Pelanggan commuter line ini dapat memilih KRL sesuai dengan kemampuan yang mereka bayar. PT KAI membagi KRL menjadi dua jenis, yaitu Ekonomi dengan harga Rp1500,- dan Ekonomi AC dengan harga Rp6000 (Depok-Jakarta) dan Rp7000 (Bogor-Jakarta). Akan tetapi, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 ini PT KAI menaikan tarif setiap relasi dengan rata-rata kenaikan Rp2000/relasi tujuan. Kenaikan tarif ini mengundang pro dan kontra dari pengguna jasa setia transportasi publik ini. Sementara dari pihak manajemen PT KAI sendiri beranggapan bahwa keputusan menaikkan  tarif Rp2.000 Kereta rel Listrik (KRL) Commuter Line diambil demi menutupi kekurangan anggaran perawatan.
Banyak pelanggan yang merasa keberatan terhadap kenaikan tarif ini, karena merasa pelayanan yang didapatkan dari PT KAI ini tidak memuaskan. Banyak hal yang dirasakan negatifnya, contohnya pada KRL ekonomi yang sangat tidak manusia dengan penumpang yang banyak naik ke atas atap dan di dalam KRL yang sangat penuh sesak, sementara tidak jauh berbeda dengan kondisi KRL Eknomi AC nya, terkadang meskipun sudah membayar untuk lebih mahal tapi apa yang didapatkan tidak sesuai dengan harga yang mahal, contohnya AC yang tidak terasa dingin sehingga sering menyebabkan banyak jendela KRL yang sengaja dibuka oleh para penumpang. Belum lagi ketika jam-jam sibuk ketika Pergi dan Pulang kerja penumpang yang sangat banyak menyebabkan pintu KRL tidak dapat ditutup dengan sempurna belum lagi dengan kejahatan yang terjadi di dalam kereta seperti pencopetan, perampasan, pelecehan seksual dan lain-lain. Banyak kejadian tragis akibat penuh sesaknya penumpang dalam KRL ini. Contohnya, beberapa minggu yang lalu terdapat salah satu penumpang KRL yang meninggal akibat berdesak-desakan/dorong-dorongan ketika akan hendak keluar dari KRL :(.
Pun, ketika kenaikan tarif ini tetap diberlakukan per tanggal 1 Oktober 2012, masih banyak pelayanan yang tidak memuaskan dari pihak PT KAI. Empat hari setelah PT KAI memberlakukan tarif baru, KRL Commuter Line AC tujuan Bogor-Jakarta anjlok di stasiun Cilebut, Bogor. Evakuasi terhadap KRL yang anjlok ini membutuhkan waktu yang lama yaitu lebih dari 8 jam yang menyebabkan KRL hanya berjalan Jakarta-Bojonggede (PP) tidak sampai ke Bogor. Hal ini menyebabkan para penumpang dari dan akan menuju ke Bogor tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai tujuannya, tidak hanya itu karena hal ini juga menyebabkan banyak jadwal yang berubah dan mengakibatkan banyak penumpang bingung dan terjadi penumpukan penumpang dimana-mana.
Rasanya, sangat tidak bijaksana ketika PT KAI tetap memberlakukan tarif baru tanpa diiringi peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumennya. Semoga kedepan PT KAI dapat terus meningkatkan pelayanannya, karena ketika para konsumen merasakan kualitas pelayanan tersebut sudah baik maka para konsumen tidak akan merasa keberatan untuk membayar lebih mahal dan semoga di masa yang akan datang KRL di Indonesia bisa seperti KRL di Jepang dan Singapura. Aaaamiiin...


Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/10/01/mb77ip-sudah-diteliti-kenaikan-tarifk-krl-dinilai-sesuai-kemampuan-masyarakat
http://www.kaji.or.id/index.php/kaji-news/165-berita-duka-almarhum-adi-syafwardi-alumni-hiroshima-daigaku
http://www.tempo.co/read/news/2012/10/06/083434048/Penyebab-KRL-di-Cilebut-Bisa-Pindah-Jalur-Mendadak
http://www.facebook.com/SJUKYLB?ref=stream

Notes : Penulis merupakan pengguna setia KRL Commuter Line AC tujuan Depok-Jakarta (PP)





Tugas II Metode Riset



Analisis Jurnal 1 :
Judul                          :
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASAKESEHATAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang)
Pengarang                  :
Edward Gagah Purwana Taunay, SE, MM. DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANDANARAN
Tema                           :
Kepuasan Konsumen
Latar belakang masalah         :
Masalah kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan yang utama, kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. Seiring dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat, maka semakin meningkat tuntutan masyarakat akan nilai-nilai kesehatan. Hal ini menjadikan lembaga kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas akan pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja tetapi memberikan kepuasan bagi konsumen. Salah satu lembaga kesehatan adalah rumah sakit, fungsi rumah sakit dewasa ini bertambah kearah pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi. Dalam upaya penyembuhan baik bagi konsumen yang sakit ataupun bagi konsumen yang membutuhkan konsultasi kesehatan dan upaya pencegahan berbagai macam penyakit serta peningkatan kesehatan. Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, upaya pendayagunaan fasilitas rumah sakit secara lebih baik kini menjadi salah satu kegiatan pokok. Hal seperti ini belum pernah terjadi di masa lalu, salah satu upaya pendayagunaan fasilitas rumah sakit.Menurut Kotler dikutip oleh Ardian (2001:67) alasan mengapa sebuah rumah sakit sampai harus dipasarkan karena : iklim hukum dan etika yang berubah cepat, suplai profesional yang banyak, meningkatnya ketidakpuasan terhadap profesionalitas dan kemajuan teknologi. Kehidupan rumah sakit dimasa yang akan datang akan bergantung pada kemampuannya untuk memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen melalui pelayanan yang berkualitas. Adanya persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat, maka peningkatan kualitas pelayanan sebuah rumah sakit sangat penting diperhatikan.Persaingan terjadi bukan saja dari sisi teknologi peralatan tetapi persaingan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit dicerminkan sebagai jasa pelayanan kesehatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pemakai jasa pelayanan rumah sakit. Pelayanan yang diberikan tersebut dipadukan dengan sumber dayayang dimiliki oleh rumah sakit yangdimulai dengan pelayanan calon pasien(pra penyembuhan), selama perawatan(proses) dan ketika pasien meninggalkan rumah sakit (paska penyembuhan)(Ardian, 2001:68) 
Masalah                      :

Bagaimana tingkat kepuasan konsumenterhadap pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama?
Tujuan                         :
 Untuk menguji analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa kesehatan

Metodologi                  : Quota Sampling
Metode Analisis Data : Indeks Kepuasan Pelanggan

Analisis dan hasil                     :

I K P pada dimensi tangible terutama pada indikator sarana area parkir luas dan nyaman dengan nilai terendah.I K P pada dimensi reliability terutama pada indikator dokter, perawat, petugas administrasi datang tepat waktu dengan nilai terendah. I K P pada dimensi responsiveness terutama pada indikator dokter tepat dalam memberikan resep kepada pasien dengan nilai terendah. IKP pada dimensi assurance terutama pada indikator dokter memiliki pengetahuan yang luas dalam menjalankan profesinya dengan nilai terendah. I K P pada dimensi empathy terutama pada indikator dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien dengan nilai terendah. Secara keseluruhan Indeks Kepuasan Pelanggan pada lima dimensi menunjukkan ketidakpuasan pasien rawat jalan terhadap kinerja Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama.
 Sumber :

Analisis Jurnal 2 :
Judul                          :
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok
Pengarang                  :
Raudhah Maria Ulfah
Tema                           :
Mengetehui variable pembentuk kepuasan konsumen
Latar belakang masalah         :
Industri Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia. Ketatnya persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. (Kartajaya, 1994:34). Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.

Masalah                      :
Bagaimana cara pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen ?

Tujuan                         :
·         Untuk mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
·         Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentukkepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
 Metodologi                  :
·         Data : Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen hipermarket di Depok pada bulan Mei – Agustus 2008.
·         Sampel      : Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
·         Alat analisis : Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis SPSS versi 11.
·         Variable penelitian       : variabel daya tanggap, variabel jaminan, variabel empati, variabel keandalan, dan yang terakhir adalah variable bukti fisik.

Analisis dan hasil                     :
 Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1.  Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
  2.  Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
  3.  Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Dengan mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya kedalam strategi pemasaran.
Daya Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk kepuasan konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Depok, untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima baik oleh konsumen.
Sumber                       :