aku

aku

Senin, 08 November 2010

Produk Pemasaran

BAB I

PENDAHULUAN

Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju, contoh lainnya berupa penjualan produk Popok Sekali Pakai atau yang lebih dikenal dengan POSPAK dikalangan masyarakat yang akan dibahas lebih jauh lagi dalam makalah ini.


BAB II

ISI

Awal dari munculnya produk pemasaran pospak ini, yaitu ketika konsultan bisnis Maggie Gainer bersama industri popok plastik mempromosikan popok kain di awal tahun 90-an. “Mereka sedang memperkenalkan popok plastik sekali-pakai pada orang tua baru dengan memberikan sampel gratis ketika melahirkan dan memproduksi iklan tv komersial yang lembut dan menyentuh perasaan tentang pemakaian popok plastik pada bayi Anda dan bagaimana popok kertas sekali-pakai merupakan pilihan yang ‘bersahabat’ dengan lingkungan untuk masa depan bayi Anda.” [1]

Berdasarkan hal tersebut, maka bermunculanlah berbagai pemasaran pospak di masyarakat. Hal ini disebabkan juga karena produsen yang melihat pangsa pasar konsumen untuk mendapatkan kepraktisan dalam penggunanan popok pada bayi mereka ketika berpergian maupun di rumah, karena dengan popok sekali pakai (pospak) ini para ibu tidak menjadi repot ketika anak-anak mereka pipis ataupun BAB. Dalam pemasaran pospak ini, pihak produsen banyak melakukan berbagai inovasi sehingga sampai saat sekarang ini sudah banyak sekali berbagai merk pospak yang dijual di pasaran, contohnya Huggies, Mamy Pokko, Pampers, Sweety, dan berbagai merk lainnya dengan memiliki kualitas dan kelebihannya masing-masing sehingga mereka telah mempunyai konsumen/pelanggan tetap.

Pemasaran popok sekali pakai (pospak) di Indonesia sangat berkembang dan sangat diminati karena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para konsumennya, hal ini sangat sesuai dengan konsep pemasaran itu sendiri apalagi ketika cuaca dingin/hujan maka para kosumen ibu rumah tangga akan lebih memilih memakaikan popok sekali pakai (pospak) ini kepada bayi-bayi mereka sehingga tidak perlu lagi repot-repot untuk mencuci pakaian bayi mereka.

Berkembangnya pemasaran popok sekali pakai ini (pospak) ini kepada para konsumen dibuktikan dengan adanya beberapa laporan mengenai penjualan popok sekali pakai (pospak) ini, diantaranya :

Jia Lynn Yang dari CNNMoney.com melaporkan dalam artikelnya Designing the iPhone of Diapers, bahwa Kimberly-Clark, pembuat merek Huggies, telah menjual 4,2 milyar dollar AS hanya untuk popok plastik sekali-pakai selama 2007. [2]

Proctor and Gamble (P&G) melaporkan pada 2005, produk penjualan terbesar mereka, Pampers, mencapai 6 milyar dollar AS. [3]

Baru-baru ini, P&G mengumumkan situs Pampers baru di mana para orang tua dapat “menemukan informasi tentang Pampers yang didukung oleh para donatur seluruh dunia dan bagaimana Pampers sedang berkontribusi untuk mendukung kesehatan lingkungan.” [4]

Semenjak tersebut, semua masyarakat terutama para ibu yang mempunyai bayi dan batita mulai mengenal produk ini dengan perantara berbagai media pemasaran yang ditawarkan oleh para pihak produsen/pemasar baaik melalui media cetak maupun media elektronik.


BAB III

PENUTUP

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[5] Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[6] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :

  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price), dan
  4. Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.


I. DAFTAR PUSTAKA

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

http://grosirdiaper.com/news/10/Saatnya-Beralih-Ke-Popok-Kain-Cloth-Diaper-2

Catatan Kaki :

1. Gainer, Maggie. “Trust vs. Watermelons” Times-Standard Online. Oct. 5, 2008, [Accessed November 12, 2008]times standard.com/ci_10643650?sources=rss

2. Yang, Jia Lynn. “Designing the iPhone of Diapers.” CNNMoney.com. Aug. 25, 2008 [Accessed Nov. 26, 2008] money.cnn.com/2008/08/ 22/news/companies/yang_diaper.fortune/index.htm

3. Proctor and Gamble 2005 Annual Report. P1. [Accessed Nov. 26, 2008] pg.com/annualreports/2005/pdf/pg2005annualreport.pdf.

4. “PampersR Launches New ‘Pampers Village’ at Pamper.com” The Wall Street Journal. Press Release. Nov. 13, 2008 [Accessed Nov. 26, 2008] pg.com/annualrepo rts/2005/pdf/pg2005annualreport.pdf

http://www.marketwatch.com/news/story/pampersr-launches-new-pampers-village/story.aspx?guid=%7B72F64964%2D3F0E%2D4B52%2D9AC9%2DB633266D 4544%7D

5. William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun, Erlangga, Jakarta, 1991, hlm. 5.

6. http://www.midas-solusi.com/knowledge-space,en,detail,33,strategi-pemasaran (13 Juni 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar