aku

aku

Selasa, 24 April 2012

Ketahanan Nasional Dari Berbagai Aspek

LATAR BELAKANG

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.

POKOK-POKOK PIKIRAN

1. Manusia Berbudaya

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.

2. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.

Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.

Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.

2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Kesejahteraan dan keamanan

2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)

3. Mawas kedalam dan keluar

4. Kekeluargaan

SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Mandiri adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan

2. Dinamis adalah berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.

3. Wibawa adalah pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.

4. Konsultasi dan Kerjasama adalah sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.

Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:

1. Aspek alamiah (Statis)

a. Geografi b. Kependudukan c. Sumber kekayaan alam

2. Aspek sosial (Dinamis)

a. Ideologi

b. Politik

c. Ekonomi

d. Sosial budaya

e. Ketahanan keamanan

PENGARUH ASPEK IDEOLOGI

Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

1. IDEOLOGI DUNIA

a. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski.

b. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme, akan:

1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.

3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.

4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.

c. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

2. IDEOLOGI PANCASILA

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:

1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.

2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.

5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme

6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

PENGARUH ASPEK POLITIK

Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.

Politik di Indonesia:

1. Dalam Negeri

Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:

a. StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional

b. ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.

c. BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.

d. KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional

2. LuarNegeri

Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD 1945, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas artinya Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif artinya Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.

Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD 1945

Ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat

Ketahanan pada aspek politik luar negeri adalah meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

PENGARUH ASPEK EKONOMI

Perekonomian:

1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa

2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.

Perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 UUD ‘45

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.

Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:

1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.

2. Ekonomi Kerakyatan Menghindari:

a. Sistem free fight liberalisme: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.

b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.

c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.

3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.

4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.

5. Pemerataan pembangunan.

6. Kemampuan bersaing.

PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA

Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.

Budaya adalah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.

Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.

Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.

Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:

- Religius

- Kekeluargaan

- Hidup seba selaras

- Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

PENGARUH ASPEK HANKAM

Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.

Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.

Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:

- Struktur kekuatan

- Tingkat kemampuan

- Gelar kekuatan

Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:

1. Ancaman

2. Misi

3. Kewilayahan

4. Politik

Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.

TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.

Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.

Kekuatan Pertahanan terdiri dari AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan adalah Polri.

Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:

- Menegakkan HAM

- Demokrasi

- Penegakan hukum

- Lingkungan hidup

Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):

1. Perlawanan bersenjata yaitu TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.

2. Perlawanan tidak bersenjata yaitu Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS

3. Komponen pendukung yaitu Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.

Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan

1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.

2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.

3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.

4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.

5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.

6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.

7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.

8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.

Sumber :

umi_k.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Bab+3_ketahanan+Nasional

Senin, 09 April 2012

Analisis Laporan Keuangan

I. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi empat macam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. Dari keempat macam laporan tersebut dapat diringkas lagi menjadi dua macam, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi saja.

Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi. Pertama, Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun (31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajian atau utang dan modal sendiri disajikan di sisi pasiva. Dengan demikian dalam neraca dapat dilihat bahwa :

Kekayaan = Utang + Modal Sendiri

Kedua, laporan laba rugi (Income Statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya neraca, laporan laba-rugi biasanya juga disusun setiap akhir tahun (31 Desember). Dalam laporan ini disusun penghasilan dan biaya yang terjadi selama satu tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun yang bersangkutan. Dari laporan laba-rugi ini akan diperoleh laba atau rugi perusahaan. Apabila penghasilan lebih besar dari biaya akan terjadi laba, sedangkan jika penghasilan lebih kecil dari biaya maka perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, apabila neraca menunjukkan posisi keuangan pada saat tertentu, maka laporan laba-rugi menunjukkan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu. Dengan demikian laporan laba-rugi dapat diformulasikan bahwa :

Laba = Penghasilan – Biaya

II. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan (Use of Financial Ratio)

Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.

Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna antara lain:

Ø Pengambilan keputusan investasi

Ø Keputusan pemberian kredit

Ø Penilaian aliran kas

Ø Penilaian sumber-sumber ekonomi

Ø Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana

Ø Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana

Ø Menganalisis penggunaan dana

Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan, Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan:

1. Perbandingan internal (internal comparison), yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan dating dalam perusahaan yang sama.

2. Perbandingan eksternal (external comparison) dan sumber-sumber rasio industri, yaitu membandingkan rasio perusahaa dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.

III. Jenis-jenis Rasio (Types of Ratio)

Secara garis besar ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, yaitu :

1. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)

Likuiditas merupakan indicator kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo dengan mempergunakan aktiva lancer yang tersedia. Terdapat dua macam likuiditas yang biasa digunakan dalam perusahaan, yaitu:

a. Current Ratio (Ratio Lancar)

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan utang lancar (current liabilities). Aktiva lancar terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang dan, dan persediaan. Sedangkan utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel, utang pajak, utang gaji/upah, dan utang jangka pendek lainnya. Current ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreitor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya, akan tetapi current ratio yang tinggi akan berpengaruh negative terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran.

Perhitungan Current Ratio :

Current Ratio (CR)

=

Aktiva Lancar

x 100%

Utang Lancar

b. Quick Ratio (Ratio Cepat)

Merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan dengan jumlah utang lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio atau rasio cepat, karena persediaan merupakan komponen atau unsur aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya. Quick ratio memfokuskan komponen-komponen aktiva lancar yang likuid, yaitu : kas, surat berharga, dan piutang dihubungkan dengan utang lancar atau utang jangka pendek.

Perhitungan Quick Ratio :

Quick Ratio (QR)

=

Aktiva Lancar-Pesediaan

Utang Lancar

c. Rasio Aktivitas (activity ratio)

Activity ratio mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola asset-asetnya. Artinya adalah mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi, serta kebijakan manajemen dalam mengelola aktiva lainnya dan kebijakan pemasaran. Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan laba-rugi, khususnya penjualan, dengan unsure-unsur yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva. Ratio aktivitas ini diukur dengan istilah perputaran unsur-unsur aktia yang dihubungkan dengan penjualan.

i. Receivable Turnover (Perputaran Piutang) memberikan wawasan tentang kualitas piutang perusahaan (piutang dagang) dan kesusuksesan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dagang tersebut.

Perhitungan Receivable Turnover (Perputaran Piutang)

Receivable Turnover

=

Penjualan Kredit Bersih Setahun

Rata-Rata Piutang

*) Rata-Rata Piutang

=

Piutang awal tahun + Piutang akhir tahun

2

ii. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan (cost of good sold) dengan rata-rata persediaan. Rasio ini digunakan utuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan.

Perhitungan Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Inventory Turnover

=

Harga Pokok Penjualan

Rata-Rata Persediaan

iii. Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian) disebut juga sebagai average collection period yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu. Piutang dapat dikatakan likiud apabila dikumpulkan tepat waktu (relative singkat).

Perhitungan Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian)

Average collection period

=

Jumlah hari dalam setahun

Perputaran Piutang

=

Piutang x Jumlah hari dalam setahun

Penjualan Kredit

iv. Total Assets Turnover (Perputaran Aktiva)

Total Assets Turnover (TATO) mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. Total assets turnover dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya.

Perhitungan Total Assets Turnover :

Total Assets Turnover (TATO)

=

Penjualan Bersih

Total Aktiva

2. Rasio Leverage financial (Financial Leverage Ratio)

a. Debt Ratio (Ratio Utang)

Merupakan rasio antara total utang (total debt) dengan total aset (total assets) yang dinyatakan dalam persentase.Rasio utang mengukur berapa persen aset perusahaan yang dibelanjai dengan utang.

Perhitungan Debt Ratio (Ratio Utang)

Debt Ratio

=

Total Utang

Total Aktiva

b. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri)

Rasio total utang dengan modal sendiri merupakan perbandingan total utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas).

Perhitungan Total Debt to Equity Ratio:

Total Debt to Equity Ratio

=

Total Utang

Modal Sendiri

3. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio)

Terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukan laba dalam hubungannya dengan investasi. Rasio ini menunjukan efektivitas rasio profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan laba dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Gross Profit Margin, merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan penjualan bersih.

Perhitungan Gross Profit Margin :

Gross Profit Margin

=

Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan

Penjualan bersih

b. Net Profit Margin

Merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak dalam penjualan.

Perhitungan Net Profit Margin

Net Profit Margin

=

Laba bersih setelah pajak

Penjualan bersih

c. Return of Investment (ROI)

Membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva.

Perhitungan ROI

Return Of Investment

=

Laba bersih setelah pajak

Total Aktiva

d. ROI dan Pendekatan Dupont

Dupont menganalisis ROI dengan mengalihkan antara Net Profit Margin ( NPM ) dengan total aset Turnover ( TATO ) dengan demikian ROI = NPM x TATO. Skema Dupont sebagai berikut:

Net Profit Margin

=

EAT

Penjualan Bersih

Perputaran Aktiva

=

Penjualan bersih

Total Aktiva

ROI

=

EAT

Penjualan Bersih

Kemampuan menghasilkan laba = Keuntungan Penjualan X Efesien Aktiva

e. Return on Equity (ROE), untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.

Perhitungan ROE :

Return On Equity

=

Laba Bersih Setelah Pajak

Total Modal sendiri

ROE = ROI X Equity Multplier

ROE = Net Profit Margin X Assets Turnover X Equity Multiplier

EAT

=

EAT

X

Net Sales

x

Total assets

Equity

Net Sales

Total Assets

Equity

f. Rentabilitas Ekonomi, mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.

Perhitungan Rentabilitas Ekonomi :

Rentabilitas Ekonomi

=

Laba Usaha (EBIT)

Total Aktiva


Sumber :

Harjito, Agus dan Martono., Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta 2011