aku

aku

Minggu, 30 September 2012

Analisis Jurnal 3

Judul Jurnal : Kegagalan Model Pembangunan di Indonesia
Peneliti         : Hidayatullah Muttaqin
Tahun           : 2011
Tema            : Pembangunan di Indonesia
Artikel Jurnal yang dianalisis dapat dilihat di
http://www.jurnal-ekonomi.org/kegagalan-model-pembangunan-di-indonesia/

Motivasi :
Motivasi Peneliti dalam menulis jurnal ini adalah untuk -->meningkatkan kesejahteraan umat dengan naiknya pendapatan perkapita, dan menghapuskan kemiskinan.



Masalah :

Peneliti menulis apa yang sesungguhnya menjadi penyebab kegagalan pembangunan? Apa yang membuat negeri kita yang telah memiliki kesempatan sejak diraihnya kemerdekaan tidak mampu menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki untuk menyejahterakan umat?

Metode Penelitian :
Metode yang digunakan peneliti adalah melalui studi pustaka, pengumpulan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Pembahasan :

Kegagalan pembangunan Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan yang adil bagi umat tentu tidak lepas dari kesalahan model pembangunan yang diadopsi. Penulis mencatat tiga masalah utama model pembangunan yang menjadi faktor kunci kegagalan, yaitu :


1. Pertama, pembangunan yang menciptakan ketergantungan
Ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi, tujuan, undang-undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak ditentukan secara mandiri. Padahal kemandirian saja tidak cukup dalam pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan sistem yang benar, apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
-->
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan Barat. 
Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat. Ketergantungan pembangunan Indonesia  terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis.


2. Kedua, pembangunan yang bertumpu pada politik pertumbuhan
Sudah menjadi persepsi umum bahwa pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. Model pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi ini merupakan dasar politik pembangunan ekonomi Indonesia.
Model politik pertumbuhan menempatkan persepsi kesejahteraan dan kemakmuran hanya dapat dicapai manakala perekonomian didorong untuk menghasilkan output kegiatan ekonomi yang tumbuh lebih besar setiap tahunnya. Pertumbuhan tersebut digambarkan oleh pertambahan nilai produk domestik bruto (PDB). Dengan perekonomian yang tumbuh, maka pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi dan dituntaskan, begitulah logikanya.
-->
Model ini memiliki kekeliruan yang mendasar. Menurut an-Nabhani dalam bukunya Sistem Ekonomi Islam, politik pertumbuhan menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan manusia secara kolektif bukan pemenuhan kebutuhan setiap individu. Praktisnya politik pertumbuhan fokus pada aspek materi yakni output yang dapat dihasilkan perekonomian. Sebaliknya, politik pertumbuhan tidak fokus pada manusia sebagai mahluk yang harus dijamin pemenuhan kebutuhan dasarnya. Dengan kata lain politik pertumbuhan hanya mementingkan benda yang dihasilkan bukan manusianya.


3. Ketiga, pembangunan yang berpihak pada pasar
Dalam model pembangunan ini, pusat perhatian negara adalah pasar dan investor bukan umat. Keberpihakan tersebut merupakan konsekuensi dari ketergantungan pembangunan pada utang dan investasi asing, serta pandangan pasar dan investor sebagai lokomotif pertumbuhan.
Model pembangunan yang menjadikan pasar dan investor sebagai pusat perhatian negara akan mendorong pemerintah melahirkan kebijakan dan undang-undang yang bersahabat dengan pasar. Melalui pembangunan yang pro pasar pemerintah melakukan liberalisasi ekonomi dan liberalisasi sumber daya alam. Dengan kata lain, pemerintah menerapkan ekonomi neoliberal.

Kesimpulan :


Kegagalan pembangunan disebabkan oleh belum lepasnya negeri kita dari cengkraman penjajahan dan kesalahan model pembangunan yang diterapkan. Indonesia membutuhkan lompatan solusi dengan melepaskan ketergantungan dan keluar pakem ekonomi Kapitalis. Indonesia harus membangun kemandirian dan menemukan konsepsi pembangunan yang benar.





Saran :
-->Dalam jurnalnya peneliti menyarankan untuk mencontoh sistem khilafah sebagai solusi dalam pembangunan di Indonesia. Cobalah pahami dan pelajari bagaimana sistem khilafah bisa tegak selama 14 abad dan menjadi mercusuar dunia. Bagaimana Khalifah Umar bin Abdul Aziz dapat mengentaskan kemiskinan hanya dalam waktu 3 tahun pemerintahannya dengan wilayah yang meliputi Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah


1 komentar: