Analisis
Jurnal 1 :
Judul
:
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASAKESEHATAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bhakti
Wira Tamtama Semarang)
Pengarang
:
Edward Gagah Purwana Taunay, SE,
MM. DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANDANARAN
Tema
:
Kepuasan
Konsumen
Latar
belakang masalah :
Masalah
kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan
yang utama, kebutuhan yang dimaksud
adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. Seiring
dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat,
maka semakin meningkat tuntutan masyarakat akan nilai-nilai kesehatan.
Hal ini menjadikan lembaga kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas akan
pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja
tetapi memberikan kepuasan bagi konsumen. Salah satu lembaga kesehatan adalah
rumah sakit, fungsi rumah sakit dewasa ini bertambah kearah pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan terintegrasi seiring dengan berkembangnya ilmu dan
teknologi. Dalam upaya penyembuhan baik bagi konsumen yang sakit ataupun bagi konsumen yang
membutuhkan konsultasi kesehatan dan upaya pencegahan berbagai macam penyakit serta
peningkatan kesehatan. Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, upaya pendayagunaan
fasilitas rumah sakit secara lebih baik kini
menjadi salah satu kegiatan pokok. Hal seperti ini belum pernah terjadi di masa
lalu, salah satu upaya pendayagunaan fasilitas
rumah sakit.Menurut Kotler dikutip oleh Ardian
(2001:67) alasan mengapa sebuah rumah sakit sampai harus dipasarkan karena :
iklim hukum dan etika yang berubah cepat, suplai profesional yang banyak, meningkatnya ketidakpuasan terhadap
profesionalitas dan kemajuan teknologi. Kehidupan rumah sakit dimasa yang akan datang akan bergantung pada kemampuannya
untuk memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen melalui pelayanan yang berkualitas. Adanya persaingan
antar rumah sakit yang semakin ketat, maka peningkatan kualitas
pelayanan sebuah rumah sakit sangat penting diperhatikan.Persaingan terjadi
bukan saja dari sisi teknologi peralatan tetapi persaingan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
dicerminkan sebagai jasa pelayanan
kesehatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pemakai jasa pelayanan rumah sakit. Pelayanan
yang diberikan tersebut dipadukan dengan sumber dayayang dimiliki oleh rumah
sakit yangdimulai dengan pelayanan calon pasien(pra penyembuhan), selama
perawatan(proses) dan ketika pasien meninggalkan rumah sakit (paska penyembuhan)(Ardian, 2001:68)
Masalah
:
Bagaimana
tingkat kepuasan konsumenterhadap pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit
Bhakti Wira Tamtama?
Tujuan
:
Untuk
menguji analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa kesehatan
Metodologi
: Quota Sampling
Metode
Analisis Data : Indeks Kepuasan Pelanggan
Analisis
dan
hasil
:
I K P pada
dimensi tangible
terutama pada indikator sarana area parkir luas dan nyaman dengan nilai
terendah.I K P pada dimensi reliability
terutama pada indikator dokter, perawat, petugas administrasi datang tepat
waktu dengan nilai terendah. I K P pada dimensi responsiveness terutama pada indikator dokter tepat dalam
memberikan resep kepada pasien dengan nilai terendah. IKP pada dimensi assurance terutama pada
indikator dokter memiliki pengetahuan yang luas dalam menjalankan profesinya
dengan nilai terendah. I K P pada dimensi empathy terutama pada indikator
dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien dengan nilai terendah. Secara
keseluruhan Indeks Kepuasan Pelanggan pada lima dimensi menunjukkan ketidakpuasan
pasien rawat jalan terhadap kinerja Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama.
Sumber
:
Analisis
Jurnal 2 :
Judul
:
Analisis
Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok
Pengarang
:
Raudhah
Maria Ulfah
Tema
:
Mengetehui
variable pembentuk kepuasan konsumen
Latar
belakang masalah :
Industri
Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam
hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan
juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun
kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan
agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia. Ketatnya
persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan
mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen
menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan
kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. (Kartajaya, 1994:34). Melihat
banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat
ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat
ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya
Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.
Masalah
:
Bagaimana
cara pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen ?
Tujuan
:
·
Untuk mengidentifikasi variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
·
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan
antar variabel pembentukkepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
Metodologi
:
·
Data : Penelitian ini menggunakan
data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuesioner yang
disebarkan kepada konsumen hipermarket di Depok pada bulan Mei – Agustus 2008.
·
Sampel : Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel random
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka
dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada
ritel hipermarket di Depok.
·
Alat analisis : Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas,
uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis
SPSS versi 11.
·
Variable
penelitian : variabel daya tanggap,
variabel jaminan, variabel empati, variabel keandalan, dan yang terakhir adalah
variable bukti fisik.
Analisis
dan
hasil
:
Dari
lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
- Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
- Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
- Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Dengan
mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen
pada ritel hipermarket di Depok, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi
pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya
kedalam strategi pemasaran.
Daya
Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk kepuasan
konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Depok, untuk variabel-variabel
yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan
agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima
baik oleh konsumen.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar