aku
Senin, 17 Desember 2012
Ketenangan Hati....
Semuanya sudah berakhir seiring dengan berakhirnya komunikasi... Kenal secara baik-baik, tapi semuanya berakhir dengan tidak baik. Tapi..., ini semua memberikan ketenangan hati. Perlahan-lahan semua bisa dilupakan, biarlah ini menjadi kenangan. Tak ingin hidup selalu dibayang-bayangi kenangan masa lalu, sekarang waktunya menatap masa depan, menggapai semua mimpi dan cita-cita yang ingin dicapai.... Yakin, Allah sudah mengatur semua nya, pertemuan dan perpisahan Allah jua lah yang mengaturnya. Manusia hanya menjalani semua, syukuri apa yang sudah didapat dan yakin apa yang telah Allah berikan merupakan yang terbaik untuk hambanya dan semuanya akan memberikan ketenangan hati yang mendalam.... :)
Selasa, 11 Desember 2012
Proposal Penelitian Ilmiah
Analisis
Pengaruh Kenaikan Harga Tiket dengan Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas
Pelayanan PT. KAI Jenis Kereta Listrik (KRL) Commuter Liner Tujuan
Depok-Jakarta
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kereta
Listrik (KRL) Commuter Line merupakan salah satu pelayanan
jasa yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) untuk menjembatani
kebutuhan transportasi massal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah
Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi tetapi bekerja di Jakarta. Keberadaan KRL
ini diharapkan dapat mengurangi beban kelebihan penduduk di Jakarta sebagai
kota Metropolitan dengan cara membangun sarana dan prasarana transportasi
sebagai kemudahan akses keluar - masuk Jakarta dengan kota-kota sekitarnya.
KRL
yang ada di Indonesia ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang, khususnya
Pemerintahan kota Metropolitan Tokyo. Kereta ini merupakan kereta bekas pakai
yang sebelumnya digunakan sebagai kereta bawah tanah (sub way) di
kota Tokyo, Jepang.
PT.
KAI mempunyai dua jenis kereta, yaitu Ekonomi-AC dan Ekonomi. Fasilitas yang
terdapat pada jenis Ekonomi-AC ini berupa Air Conditioner (AC),
kipas angin, pintu yang terbuka dan tertutup secara otomotis dan bangku
busa sejajar, bangku khusus manula/ibu hamil/balita/orang cacat, pegangan untuk
yang berdiri, speaker informasi .
Sementara untuk
ekonomi fasilitas hanya berupa kipas angin, bangku plastik. Perbedaan yang
signifikan terhadap fasilitas pelayanan ini juga berpengaruh terhadap harga
tiket. Sebagai gambaran sederhana, untuk harga tiket Commuter Line Ekonomi-AC Depok-Jakarta
Rp8.000,-, sementara harga tiket ekonomi hanya Rp2.500,- untuk tujuan yang
sama.
Meskipun
KRL hanya dikelola oleh PT. KAI bukan berarti tidak diperlukan penelitian untuk
menentukan sejauh mana kepuasan konsumen terhadap pelayanan PT. KAI karena
sebagai alat tranportasi jarak dekat Depok-Jakarta, konsumen mempunyai beberapa
alternatif selain KRL seperti mobil pribadi, mobil jemputan, dan bus.
Hingga saat ini, permasalahan
yang menyangkut kepuasan konsumen sangat banyak dan mengingat per tanggal 1
Oktober 2012 harga tiket Commuter
line mengalami kenaikan dari harga sebelumnnya Rp6.000,- menjadi
Rp8.000,- sehingga para pengguna jasa setia KRL ini menginginkan peningkatan
kualitas dari segi pelayanan dari PT. KAI.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latang belakang tersebut
dapat dirumuskan masalah sejauh mana pengaruh kenaikan harga tiket dengan
kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis kereta listrik
(KRL) Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh kenaikan harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas
pelayanan PT. KAI jenis kereta listrik (KRL) Commuter Line tujuan
Depok-Jakarta.
Manfaat dari penelitian ini adalah apakah ada peningkatan
kualitas pelayanan dari PT. KAI setelah kenaikan harga tiket KRL.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kajian Teori
Dalam
analisis ini, peneliti membahas mengenai teori-teori yang menyangkut pokok
permasalahan, seperti teori kepuasan konsumen dalam hal ini terkait pengaruh
kenaikan harga tiket KRL Commuter
Line terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis Commuter Line tujuan
Depok-Jakarta.
2.2.
Hipotesis
Dari
kerangka pemikiran dan teori terhadap analisis jurnal tentang kepuasan konsumen
terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line Tujuan
Depok-Jakarta dapat diambil Hipotesis sebagai berikut :
- Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada hubungan
antara harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas
pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan
Depok-Jakarta
- Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh antara harga tiket
dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan
Depok-Jakarta
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode
Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang dilakukan dalam proses
penelitian sedangkan penelitian adalah sarana yang dipergunakan oleh manusia
untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam proposal
penelitian ini, penulis menggunakan data primer yaitu diperoleh dari hasil pengamatan
kepada konsumen pengguna setia KRL tujuan Depok-Jakarta.
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di stasiun kereta Depok.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Januari – April 2013.
3.3
Alat Penelitian
Alat penelitian menggunakan teknik wawancara dan menyebarkan kuesioner
kepada konsumen
pengguna setia KRL tujuan Depok-Jakarta.
3.4
Jadwal Kegiatan
No.
|
Kegiatan
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
1.
|
Proposal
|
X
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pencarian Data
|
|
X
|
|
|
|
|
3.
|
Pelaksanaan Penelitian
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
4.
|
Analisis Data Hasil Penelitian
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
5.
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
X
|
X
|
DAFTAR PUSTAKA
Kamis, 08 November 2012
Penerapan Aplikasi Teknologi Sistem Informasi Manajemen di Kementerian Keuangan
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Teknologi sistem informasi
manajemen pada saat ini memegang peranan yang sangat penting pada perusahaan,
perkantoran, maupun pada instansi pemerintahan karena dengan teknologi ini
dapat mempermudah akses pelayanan dan pekerjaan pada setiap perusahaan
tersebut. Penerapan teknologi informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan
tidaklah semudah yang dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat
pembajakan software yang begitu tinggi menyebabkan orang memandang software
adalah suatu produk yang sangat murah. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan
ingin membuat suatu sistem informasi manajemen terintegrasi biasanya mereka
akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera membatalkan
rencana tersebut, walaupun sebenarnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh
akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan
sebuah sistem.
Pada perkembangannya sekarang
ini banyak perusahaan, perkantoran, dan instansi pemerintah yang mulai banyak
menggunakan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen dalam setiap
kegiatannya. Dalam artikel ini, penulis ini membahas tentang sejauh mana
penerapan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan
dan judul artikel ini adalah ”Penerapan Aplikasi Teknologi Sistem Informasi
Manajemen di Kementerian Keuangan”.
II. Perumusan Masalah
Dalam artikel tentang
penerapan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan
ini, penulis merumuskan masalah menjadi :
1. Bagaimana penerapan aplikasi teknologi
sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan?
2. Apa saja kendala yang dihadapai dalam
penerapan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian
Keuangan?
III. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan yang hendak
dicapai dari penulisan artikel tentang
penerapan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan
aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan;
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang
dihadapai dalam penerapan aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di
Kementerian Keuangan.
Adapun manfaat dari penulisan
ini diharapakan dapat diketahui sejauh mana penerapan aplikasi teknologi sistem
informasi manajemen di Kementerian Keuangan berjalan dengan baik dan sudah
sesuai dengan perkembangan zaman.
IV. Metode Penelitian
Metode adalah cara yang
dilakukan dalam proses penelitian sedangkan penelitian adalah sarana yang
dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian yang
bersifat deskriftif analisis untuk mendapatkan data sekunder.
ISI
I.
Penerapan
Aplikasi Teknologi Sistem Informasi Manajemen di Kementerian Keuangan
Perkembangan teknologi dari
hari ke hari semakin mengalami perkembangan yang pesat, seakan tidak ingin
ketinggalan dalam bidang teknologi setiap perusahaan, perkantoran, maupun
instansi pemerintahan ikut berupaya juga untuk menerapkan aplikasi teknologi
sistem informasi ini dalam setiap bidang lini kegiatannya. Pada instansi
pemerintahan ini seperti Kementerian Keuangan juga terus berupaya dan
berinovasi dalam mengaplikasikan teknologi sistem informasi manajemen. Contoh
nyata yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan adalah aplikasi e-performance yang dapat diakses oleh seluruh
pejabat/pegawai Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia di situs resminya yaitu www.e-performance.depkeu.go.id
. Aplikasi di situs ini memuat bagaimana proses pencapaian kinerja dari setiap
pejabat/pegawai Kementerian Keuangan. Penilaian ini dilakukan dalam rangka
menilai kinerja dari setiap pejabat/pegawai dan proses penilaian ini dilakukan
dalam dua periode, yaitu periode semester 1 dan periode semester 2. Pada
aplikasi ini juga seorang bawahan dapat menilai atasannya tanpa harus takut
untuk mengatakan ataupun menilai hal yang sebenarnya, karena semua program
aplikasinya sudah dilindungi dengan cukup baik dengan tingkat kerahasian atas
data penilaian yang dijamin baik. Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh
pejabat/pegawai Kementerian Keuangan dengan harus memasukkan user name dan
password yang hanya diketahui oleh pemilik akunnya masing-masing.
Penerapan aplikasi ini juga
cukup mudah untuk dimengerti oleh seluruh para pejabat/pegawai Kementerian
Keuangan, sehingga tidak menyulitkan bagi para pejabat/pegawai untuk
menggunakannya. Pengolala aplikasi ini ditangani oleh salah satu unit eselon II
di Kementerian Keuangan tepatnya di Pusat Sistem Informasi dan Teknologi
Keuangan (PUSINTEK) Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Unit eselon II Pusintek
ini lah yang mengelola aplikasi ini agar dapat Disamping situs penilaian
kinerja pegawai, Kementerian Keuangan juga memanfaat teknologi sistem informasi
manajemen ini dalam aplikasi mesin kehadiran para pegawainya.
Aplikasi ini dengan sistem finger print yang terhubung dengan
sistem komputerisasi. Bagi setiap pejabat/pegawai Kementerian Keuangan diwajibkan
untuk mengisi daftar kehadiran melalui finger
print ini. Dengan sistem kehadiran ini setiap pejabat/pegawai Kementerian
Keuangan bertanggung jawab terhadap kehadirannya masing-masing dan akan
menghindari dari kecurangan seperti titip tanda tangan daftar kehadiran. Hal
ini bertujuan agar setiap pejabat/pegawai mempunyai kesadaran dan disiplin yang
baik terhadap jam kerjanya. Terhadap sistem kehadiran melalui finger print ini bagi setiap pegawai
yang melanggar ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan maka sistem yang
dihubungkan secara komputerisasi ini akan mendeteksi setiap kehadiran para
pegawai/pejabat secara otomatis dan akan ada laporannya setiap bulan.
Sebagai ilustrasi terhadap
pelanggaran terhadap peraturan mengenai kehadiran ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin Dalam
Kaitannya dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara di Lingkungan
Kementerian Keuangan, persentase pemotongan terhadap tunjangan dapat dilihat
melalui tabel dibawah ini
Tingkat Keterlamabatan (TL) dan Pulang
Sebelum Waktu (PSW)
|
Waktu Masuk Bekerja
|
Persentase Potongan
|
TL 1
|
07.31 s.d. < 08.01
|
0 %
dengan kewajiban mengganti waktu
keterlambatan
|
TL 2
|
08.01 s.d. < 08.31
|
1 %
|
TL 3
|
08.31 s.d. < 09.01
|
1,25 %
|
TL 4
|
³ 09.01 dan /atau tidak mengisi daftar hadir masuk bekerja
|
2,5 %
|
PSW 1
|
17.00 s.d. < 17.30
bagi yang tidak mengganti waktu
keterlambatan
|
0,5 %
|
16.31 s.d. < 17.00
|
||
PSW 2
|
16.31 s.d. < 17.00
dan tidak mengganti waktu keterlambatan
|
1 %
|
16.01 s.d. < 17.00
|
||
PSW 3
|
16.01 s.d. < 16.31
dan tidak mengganti waktu keterlambatan
|
1,25 %
|
15.31 s.d. < 16.01
|
||
PSW 4
|
< 16.01 dan tidak mengganti waktu
keterlambatan
|
2,5 %
|
< 15.31 dan / atau tidak mengisi
daftar hadir pulang kerja
|
Peraturan ini dinilai cukup
efektif dan efisien untuk mengurangi tingkat keterlambatan dan kenakalan setiap
pegawai/pejabat yang pulang sebelum waktu yang telah ditentukan.
II. Kendala yang dihadapai dalam penerapan
aplikasi teknologi sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan
Dalam penerapan teknologi
sistem informasi manajemen di Kementerian Keuangan ini terdapat beberapa
kendala yang dihadapai terkait aplikasi ini. Seperti, dalam hal situs penilaian
kinerja pegawai, situs yang dapat diakses oleh seluruh pegawai/pejabat
Kementerian Keuangan ini mempunyai kendala ketika setiap pegawai/pejabat
mengaksesnya secara bersamaan, maka server yang berpusat di Pusintek Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan ini akan mengalami kendala, seperti sulitnya
untuk bisa mengakses situs ini dan menyebabkan penilaian terhadap kinerja
pegawai ini menjadi terhambat.
Terhadap sistem kehadiran pun
terkadang masih mengalami kendala yang cukup berarti, seperti ada beberapa data
yang tidak dapat terekam dengan baik sehingga beberapa data kehadiran ini tidak
muncul pada saat rekapitulasi kehadiran setiap akhir bulannya dan akan
menyulitkan dalam pembuatan laporan atas kehadiran masing-masing
pegawai/pejabat pada Kementerian Keuangan.
KESIMPULAN DAN
SARAN
I.
KESIMPULAN
Teknologi sistem informasi
pada saat sekarang ini mempunyai manfaat yang sangat penting baik pada
perusaahaan, maupun instansi pemerintah. Pada instansi pemerintahan seperti
Kementerian Keuangan ini seperti pada studi kasus dalam artikel ini, aplikasi
teknologi sistem informasi mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Penilaian kinerja yang tadinya dilakukan
secara manual sekarang menjadi otomatis melalui sistem komputerisasi, dan
setiap pegawai/pejabat dapat dengan bebas menilai rekan kerja, bawahan, ataupun
atasannya tanpa takut penilaiannya terhadap orang tersebut diketahui yang
bersangkutan. Dalam arti penilaian sekarang dapat bersifat objektif bukan
subjektif lagi.
2. Dapat memudahkan proses pendataaan
kehadiran dari masing-masing pegawai/pejabat Kementerian Keuangan sehingga
dapat dikontrol dengan baik serta mengurangi tingkat ketidakhadiran dari setiap
pegawai/pejabat.
3. Dapat diambil keputusan secara lebih cepat
dengan aplikasi ini, karena dengan aplikasi ini, data yang dibutuhkan baik
untuk penilaian kinerja dan data untuk kehadiran untuk setiap pegawai/pejabat
dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja dapat mempermudah proses
pengambilan keputusan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh masing-masing
pegawai/pejabat.
II. SARAN
Dari beberapa kendala yang
dikemukakan dalam artikel ini, penulis memberikan saran terhadap penerapan
aplikasi teknologi sistem informasi manajemen pada Kementerian Keuangan, yaitu:
1. Untuk aplikasi penilaian kinerja pegawai
agar ada penambahan daya kapisitas pada server yang berpusat di Pusintek Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan, sehingga apabila diakses secara bersamaan oleh
seluruh pegawai/pejabat Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia tidak
terhambat dan bisa dengan mudah untuk mengakses situs ini.
2. Untuk aplikasi kehadiran pegawai/pejabat
Kementerian Keuangan, agar diadakan selalu pengecekan terhadap sistem
komputerisasi ini dan segera diatasi dalam hal beberapa data yang tidak terekam
oleh aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2012
Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Membeli Handphone
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Pada era globalisasai ini,
alat komunikasi sangat memiliki peran yang sangat penting karena dapat
mempermudah dan memperlancar proses komunikasi antara satu orang dengan orang
yang lain, sehingga diperlukan adanya suatu alat atau teknologi sebagai
perantara dalam berkomunikasi seperti teknologi telepon seluler atau yang lebih
dikenal sebagai handphone. Teknologi seluler/handphone saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat, handphone tidak lagi sebagai sarana komunikasi
jarak jauh saja. Akan tetapi produk handphone dituntut untuk dapat memberikan
kemudahan, kenyamanan, hiburan bagi para penggunanya seperti koneksi internet,
email, social networking, streaming, musik, video, mobil tv, games, dan
fitur-fitur lainnya juga menjadi andalan para produsen pembuat handphone
tersebut.
Disisi lain para konsumen
dihadapkan berbagai macam pilihan produk yang ditawarkan oleh para produsen
yang masing-masing berlomba melakukan inovasi produk dengan tipe, model dan
teknologinya yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi, gaya hidup dan minat
atau hobi penggemarnya sehingga para konsumen mempunyai banyak pilihan akan
teknologi telepon seluler/handphone ini. Dalam memilih produk handphone ini
konsumen mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen sebelum membeli
produk handphone.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis mengambil judul makalah ini ini adalah ”FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE”.
II. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah
menjadi :
Ø Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
membeli produk?
III. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan yang hendak
dicapai dari penulisan makalah ini untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk
handphone.
Adapun manfaat dari penulisan
ini diharapakan dapat diketahui apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen
sebelum membeli produk handphone.
IV. Metode Penelitian
Metode adalah cara yang
dilakukan dalam proses penelitian sedangkan penelitian adalah sarana yang
dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian yang
bersifat deskriftif analisis untuk mendapatkan data sekunder, berdasarkan
analisis jurnal yang telah ada.
PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi telepon
seluler/handphone ini dari hari ke hari semakin mengalami perkembangan yang
pesat, sehingga menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang banyak dalam
menentukan produk yang akan dipilihnya. Berbagai produk handphone yang
ditawarkan memiliki keunggulannya masing-masing tidak hanya sebagai alat
komunikasi biasa tetapi banyak fitur-fitur lain yang ditawarkan oleh berbagai
produsen dalam produk handphone ini.
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli handphone ini, yaitu :
1. Kebutuhan
Kebutuhan akan teknologi
komunikasi sekarang ini sangat penting bagi konsumen, karena ini dapat
memberikan kemudahan dalam berbagai hal di zaman yang serba teknologi sekarang
ini.
2. Kualitas barang
Para konsumen sangat
memperhatikan kuliatas akan barang yang ditawarkan, semakin bagus kualitas
suatu produk handphone maka konsumen akan semakin senang atas produk tersebut.
3. Harga
Harga juga menjadi
pertimbangan bagi konsumen sebelum membelil produk handphone ini. Mendapatkan
handphone yang sesuai dengan keinginan dan harga yang terjangkau akan sangat
memuaskan para konsumen.
4. Manfaat
Telepon seluler/handphone ini
mempunyai manfaat yang banyak bagi penggunanya, tidak hanya berguna sebagai
alat komunikasi tetapi juga dapat berguna sebagai smartphone yang dapat
memberikan kecepatan dalam teknologi informasi dan komunikasi.
5. Iklan
Dalam memproduksi handphone
ini, para produsen gencar mempromosikannya melalui iklan baik di media
elektronik maupun media cetak, sehingga para konsumen dapat mengetahui produk
handphone tersebut.
Berdasarkan uraian beberapa
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli handphone ini, penulis
memberikan contoh kasus yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
handphone, yaitu dari faktor manfaatnya. Sebagian besar para pengguna setia
handphone sangat memperhatikan manfaat apa saja yang ada dalam produk handphone
tersebut. Apabila memiliki manfaat tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi
juga dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, hiburan bagi para penggunanya
seperti koneksi internet, email, social networking, streaming, musik, video,
mobil tv, games, dan fitur-fitur lainnya maka akan sangat disukai oleh para
konsumen.
KESIMPULAN DAN
SARAN
I.
KESIMPULAN
Teknologi komunikasi mempunyai
peran yang sangat penting bagi banyak orang terutama handphone, karena dapat mempermudah
akses komunikasi bagi banyak orang. Dalam pembelian ini terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi konsumen sebelum membeli handphone, yaitu dari segi
kebutuhan, kualitas barang, harga, manfaat, dan iklan. Pada contoh kasus ini,
salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli handphone adalah
dari segi manfaat handphone itu sendiri. Semakin banyak manfaat dari sebuah
produk handphone maka konsumen akan semakin menggemari produk handphone
tersebut.
II. SARAN
Dari beberapa faktor yang
memperngaruhi konsumen sebelum membeli produk handphone, penulis dapat
memberikan saran yaitu para produsen handphone hendaknya dapat terus berinovasi
dalam mengembangkan teknologi handphone sehingga dapat memberikan manfaat lebih
tidak hanya untuk komunikasi.
Selasa, 23 Oktober 2012
Tugas III Metode Riset : Kerangka Pemikiran, Teori, dan Hipotesis
Analisis Pengaruh Kenaikan Harga Tiket dengan Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan PT. KAI Jenis Kereta Listrik (KRL) Commuter Liner Tujuan Depok-Jakarta
BAB I
Latar Belakang
Kereta Listrik (KRL) Commuter Line merupakan salah satu pelayanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) untuk menjembatani kebutuhan transportasi massal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi tetapi bekerja di Jakarta. Keberadaan KRL ini diharapkan dapat mengurangi beban kelebihan penduduk di Jakarta sebagai kota Metropolitan dengan cara membangun sarana dan prasarana transportasi sebagai kemudahan akses keluar - masuk Jakarta dengan kota-kota sekitarnya.
KRL yang ada di Indonesia ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintahan kota Metropolitan Tokyo. Kereta ini merupakan kereta bekas pakai yang sebelumnya digunakan sebagai kereta bawah tanah (sub way) di kota Tokyo, Jepang.
PT. KAI mempunyai dua jenis kereta, yaitu Ekonomi-AC dan Ekonomi. Fasilitas yang terdapat pada jenis Ekonomi-AC ini berupa Air Conditioner (AC), kipas angin, pintu yang terbuka dan tertutup secara otomotis dan bangku busa sejajar, bangku khusus manula/ibu hamil/balita/orang cacat, pegangan untuk yang berdiri, speaker informasi . Sementara untuk ekonomi fasilitas hanya berupa kipas angin, bangku plastik. Perbedaan yang signifikan terhadap fasilitas pelayanan ini juga berpengaruh terhadap harga tiket. Sebagai gambaran sederhana, untuk harga tiket Commuter Line Ekonomi-AC Depok-Jakarta Rp8.000,-, sementara harga tiket ekonomi hanya Rp2.500,- untuk tujuan yang sama.
Meskipun KRL hanya dikelola oleh PT. KAI bukan berarti tidak diperlukan penelitian untuk menentukan sejauh mana kepuasan konsumen terhadap pelayanan PT. KAI karena sebagai alat tranportasi jarak dekat Depok-Jakarta, konsumen mempunyai beberapa alternatif selain KRL seperti mobil pribadi, mobil jemputan, dan bus.
Hingga saat ini, permasalahan yang menyangkut kepuasan konsumen sangat banyak dan mengingat per tanggal 1 Oktober 2012 harga tiket Commuter line mengalami kenaikan dari harga sebelumnnya Rp6.000,- menjadi Rp8.000,- sehingga para pengguna jasa setia KRL ini menginginkan peningkatan kualitas dari segi pelayanan dari PT. KAI.
BAB II
Kerangka Pemikiran
Transportasi massal sangat bermanfaat bagi banyak orang, terutama untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan di Jakarta. Transportasi ini mempunyai peran yang sangat signifikan bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. KAI sebagai salah satu penyedia transportasi massal mempunyai peranan penting untuk mengatasi hal tersbut, dengan cara menyediakan Kereta Listrik (KRL). Dalam hal penyediaan ini, harus diiringi dengan fasilitas yang memadai demi untuk kepuasan konsumen, karena alasan tersebut lah terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 PT. KAI mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga tiket KRL Commuter Line Ekonomi-AC setiap jurusan KRL Jabodetabek sebesar Rp2.000,- Dalam Analisis Jurnal ini peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh kenaikan harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI Jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.
Teori
Dalam analisis ini, peneliti membahas mengenai teori-teori yang menyangkut pokok permasalahan, seperti teori kepuasan konsumen dalam hal ini terkait pengaruh kenaikan harga tiket KRL Commuter Line terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.
Hipotesis
Dari kerangka pemikiran dan teori terhadap analisis jurnal tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line Tujuan Depok-Jakarta dapat diambil Hipotesis sebagai berikut :
BAB I
Latar Belakang
Kereta Listrik (KRL) Commuter Line merupakan salah satu pelayanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) untuk menjembatani kebutuhan transportasi massal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi tetapi bekerja di Jakarta. Keberadaan KRL ini diharapkan dapat mengurangi beban kelebihan penduduk di Jakarta sebagai kota Metropolitan dengan cara membangun sarana dan prasarana transportasi sebagai kemudahan akses keluar - masuk Jakarta dengan kota-kota sekitarnya.
KRL yang ada di Indonesia ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang, khususnya Pemerintahan kota Metropolitan Tokyo. Kereta ini merupakan kereta bekas pakai yang sebelumnya digunakan sebagai kereta bawah tanah (sub way) di kota Tokyo, Jepang.
PT. KAI mempunyai dua jenis kereta, yaitu Ekonomi-AC dan Ekonomi. Fasilitas yang terdapat pada jenis Ekonomi-AC ini berupa Air Conditioner (AC), kipas angin, pintu yang terbuka dan tertutup secara otomotis dan bangku busa sejajar, bangku khusus manula/ibu hamil/balita/orang cacat, pegangan untuk yang berdiri, speaker informasi . Sementara untuk ekonomi fasilitas hanya berupa kipas angin, bangku plastik. Perbedaan yang signifikan terhadap fasilitas pelayanan ini juga berpengaruh terhadap harga tiket. Sebagai gambaran sederhana, untuk harga tiket Commuter Line Ekonomi-AC Depok-Jakarta Rp8.000,-, sementara harga tiket ekonomi hanya Rp2.500,- untuk tujuan yang sama.
Meskipun KRL hanya dikelola oleh PT. KAI bukan berarti tidak diperlukan penelitian untuk menentukan sejauh mana kepuasan konsumen terhadap pelayanan PT. KAI karena sebagai alat tranportasi jarak dekat Depok-Jakarta, konsumen mempunyai beberapa alternatif selain KRL seperti mobil pribadi, mobil jemputan, dan bus.
Hingga saat ini, permasalahan yang menyangkut kepuasan konsumen sangat banyak dan mengingat per tanggal 1 Oktober 2012 harga tiket Commuter line mengalami kenaikan dari harga sebelumnnya Rp6.000,- menjadi Rp8.000,- sehingga para pengguna jasa setia KRL ini menginginkan peningkatan kualitas dari segi pelayanan dari PT. KAI.
BAB II
Kerangka Pemikiran
Transportasi massal sangat bermanfaat bagi banyak orang, terutama untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan di Jakarta. Transportasi ini mempunyai peran yang sangat signifikan bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. KAI sebagai salah satu penyedia transportasi massal mempunyai peranan penting untuk mengatasi hal tersbut, dengan cara menyediakan Kereta Listrik (KRL). Dalam hal penyediaan ini, harus diiringi dengan fasilitas yang memadai demi untuk kepuasan konsumen, karena alasan tersebut lah terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 PT. KAI mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga tiket KRL Commuter Line Ekonomi-AC setiap jurusan KRL Jabodetabek sebesar Rp2.000,- Dalam Analisis Jurnal ini peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh kenaikan harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI Jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.
Teori
Dalam analisis ini, peneliti membahas mengenai teori-teori yang menyangkut pokok permasalahan, seperti teori kepuasan konsumen dalam hal ini terkait pengaruh kenaikan harga tiket KRL Commuter Line terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis Commuter Line tujuan Depok-Jakarta.
Hipotesis
Dari kerangka pemikiran dan teori terhadap analisis jurnal tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line Tujuan Depok-Jakarta dapat diambil Hipotesis sebagai berikut :
- Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta
- Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh antara harga tiket dengan kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan PT. KAI jenis KRL Commuter Line tujuan Depok-Jakarta
Minggu, 07 Oktober 2012
Tugas 1 Softskill Perilaku Konsumen : Pengaruh Kenaikan Tarif KRL Comuter Line Terhadap Mutu Peningkatan Kualitas Pelayanan PT. KAI
Nama : Afrita
NPM : 10210263
Kelas : 3EA12
Transportasi massal, khususnya Kereta Listrik (KRL) atau yang sekarang lebih dikenal dengan Commuter Line sangat dibutuhkan dan penting bagi masyarakat Jabodetabek, karena tranportasi ini dianggap mereka jalur tercepat dan termurah untuk dapat sampai ke tempat tujuan. Apalagi buat para pencari nafkah yang bekerja di Jabodetabek, mereka akan sangat merasakan manfaatnya menggunakan KRL ini karena akan terhindar dari macetnya jalanan ibukota.
Pelanggan commuter line ini dapat memilih KRL sesuai dengan kemampuan yang mereka bayar. PT KAI membagi KRL menjadi dua jenis, yaitu Ekonomi dengan harga Rp1500,- dan Ekonomi AC dengan harga Rp6000 (Depok-Jakarta) dan Rp7000 (Bogor-Jakarta). Akan tetapi, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 ini PT KAI menaikan tarif setiap relasi dengan rata-rata kenaikan Rp2000/relasi tujuan. Kenaikan tarif ini mengundang pro dan kontra dari pengguna jasa setia transportasi publik ini. Sementara dari pihak manajemen PT KAI sendiri beranggapan bahwa keputusan menaikkan tarif Rp2.000 Kereta rel Listrik (KRL) Commuter Line diambil demi menutupi kekurangan anggaran perawatan.
Banyak pelanggan yang merasa keberatan terhadap kenaikan tarif ini, karena merasa pelayanan yang didapatkan dari PT KAI ini tidak memuaskan. Banyak hal yang dirasakan negatifnya, contohnya pada KRL ekonomi yang sangat tidak manusia dengan penumpang yang banyak naik ke atas atap dan di dalam KRL yang sangat penuh sesak, sementara tidak jauh berbeda dengan kondisi KRL Eknomi AC nya, terkadang meskipun sudah membayar untuk lebih mahal tapi apa yang didapatkan tidak sesuai dengan harga yang mahal, contohnya AC yang tidak terasa dingin sehingga sering menyebabkan banyak jendela KRL yang sengaja dibuka oleh para penumpang. Belum lagi ketika jam-jam sibuk ketika Pergi dan Pulang kerja penumpang yang sangat banyak menyebabkan pintu KRL tidak dapat ditutup dengan sempurna belum lagi dengan kejahatan yang terjadi di dalam kereta seperti pencopetan, perampasan, pelecehan seksual dan lain-lain. Banyak kejadian tragis akibat penuh sesaknya penumpang dalam KRL ini. Contohnya, beberapa minggu yang lalu terdapat salah satu penumpang KRL yang meninggal akibat berdesak-desakan/dorong-dorongan ketika akan hendak keluar dari KRL :(.
Pun, ketika kenaikan tarif ini tetap diberlakukan per tanggal 1 Oktober 2012, masih banyak pelayanan yang tidak memuaskan dari pihak PT KAI. Empat hari setelah PT KAI memberlakukan tarif baru, KRL Commuter Line AC tujuan Bogor-Jakarta anjlok di stasiun Cilebut, Bogor. Evakuasi terhadap KRL yang anjlok ini membutuhkan waktu yang lama yaitu lebih dari 8 jam yang menyebabkan KRL hanya berjalan Jakarta-Bojonggede (PP) tidak sampai ke Bogor. Hal ini menyebabkan para penumpang dari dan akan menuju ke Bogor tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai tujuannya, tidak hanya itu karena hal ini juga menyebabkan banyak jadwal yang berubah dan mengakibatkan banyak penumpang bingung dan terjadi penumpukan penumpang dimana-mana.
Rasanya, sangat tidak bijaksana ketika PT KAI tetap memberlakukan tarif baru tanpa diiringi peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumennya. Semoga kedepan PT KAI dapat terus meningkatkan pelayanannya, karena ketika para konsumen merasakan kualitas pelayanan tersebut sudah baik maka para konsumen tidak akan merasa keberatan untuk membayar lebih mahal dan semoga di masa yang akan datang KRL di Indonesia bisa seperti KRL di Jepang dan Singapura. Aaaamiiin...
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/10/01/mb77ip-sudah-diteliti-kenaikan-tarifk-krl-dinilai-sesuai-kemampuan-masyarakat
http://www.kaji.or.id/index.php/kaji-news/165-berita-duka-almarhum-adi-syafwardi-alumni-hiroshima-daigaku
http://www.tempo.co/read/news/2012/10/06/083434048/Penyebab-KRL-di-Cilebut-Bisa-Pindah-Jalur-Mendadak
http://www.facebook.com/SJUKYLB?ref=stream
Notes : Penulis merupakan pengguna setia KRL Commuter Line AC tujuan Depok-Jakarta (PP)
NPM : 10210263
Kelas : 3EA12
Transportasi massal, khususnya Kereta Listrik (KRL) atau yang sekarang lebih dikenal dengan Commuter Line sangat dibutuhkan dan penting bagi masyarakat Jabodetabek, karena tranportasi ini dianggap mereka jalur tercepat dan termurah untuk dapat sampai ke tempat tujuan. Apalagi buat para pencari nafkah yang bekerja di Jabodetabek, mereka akan sangat merasakan manfaatnya menggunakan KRL ini karena akan terhindar dari macetnya jalanan ibukota.
Pelanggan commuter line ini dapat memilih KRL sesuai dengan kemampuan yang mereka bayar. PT KAI membagi KRL menjadi dua jenis, yaitu Ekonomi dengan harga Rp1500,- dan Ekonomi AC dengan harga Rp6000 (Depok-Jakarta) dan Rp7000 (Bogor-Jakarta). Akan tetapi, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 ini PT KAI menaikan tarif setiap relasi dengan rata-rata kenaikan Rp2000/relasi tujuan. Kenaikan tarif ini mengundang pro dan kontra dari pengguna jasa setia transportasi publik ini. Sementara dari pihak manajemen PT KAI sendiri beranggapan bahwa keputusan menaikkan tarif Rp2.000 Kereta rel Listrik (KRL) Commuter Line diambil demi menutupi kekurangan anggaran perawatan.
Banyak pelanggan yang merasa keberatan terhadap kenaikan tarif ini, karena merasa pelayanan yang didapatkan dari PT KAI ini tidak memuaskan. Banyak hal yang dirasakan negatifnya, contohnya pada KRL ekonomi yang sangat tidak manusia dengan penumpang yang banyak naik ke atas atap dan di dalam KRL yang sangat penuh sesak, sementara tidak jauh berbeda dengan kondisi KRL Eknomi AC nya, terkadang meskipun sudah membayar untuk lebih mahal tapi apa yang didapatkan tidak sesuai dengan harga yang mahal, contohnya AC yang tidak terasa dingin sehingga sering menyebabkan banyak jendela KRL yang sengaja dibuka oleh para penumpang. Belum lagi ketika jam-jam sibuk ketika Pergi dan Pulang kerja penumpang yang sangat banyak menyebabkan pintu KRL tidak dapat ditutup dengan sempurna belum lagi dengan kejahatan yang terjadi di dalam kereta seperti pencopetan, perampasan, pelecehan seksual dan lain-lain. Banyak kejadian tragis akibat penuh sesaknya penumpang dalam KRL ini. Contohnya, beberapa minggu yang lalu terdapat salah satu penumpang KRL yang meninggal akibat berdesak-desakan/dorong-dorongan ketika akan hendak keluar dari KRL :(.
Pun, ketika kenaikan tarif ini tetap diberlakukan per tanggal 1 Oktober 2012, masih banyak pelayanan yang tidak memuaskan dari pihak PT KAI. Empat hari setelah PT KAI memberlakukan tarif baru, KRL Commuter Line AC tujuan Bogor-Jakarta anjlok di stasiun Cilebut, Bogor. Evakuasi terhadap KRL yang anjlok ini membutuhkan waktu yang lama yaitu lebih dari 8 jam yang menyebabkan KRL hanya berjalan Jakarta-Bojonggede (PP) tidak sampai ke Bogor. Hal ini menyebabkan para penumpang dari dan akan menuju ke Bogor tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai tujuannya, tidak hanya itu karena hal ini juga menyebabkan banyak jadwal yang berubah dan mengakibatkan banyak penumpang bingung dan terjadi penumpukan penumpang dimana-mana.
Rasanya, sangat tidak bijaksana ketika PT KAI tetap memberlakukan tarif baru tanpa diiringi peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumennya. Semoga kedepan PT KAI dapat terus meningkatkan pelayanannya, karena ketika para konsumen merasakan kualitas pelayanan tersebut sudah baik maka para konsumen tidak akan merasa keberatan untuk membayar lebih mahal dan semoga di masa yang akan datang KRL di Indonesia bisa seperti KRL di Jepang dan Singapura. Aaaamiiin...
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/12/10/01/mb77ip-sudah-diteliti-kenaikan-tarifk-krl-dinilai-sesuai-kemampuan-masyarakat
http://www.kaji.or.id/index.php/kaji-news/165-berita-duka-almarhum-adi-syafwardi-alumni-hiroshima-daigaku
http://www.tempo.co/read/news/2012/10/06/083434048/Penyebab-KRL-di-Cilebut-Bisa-Pindah-Jalur-Mendadak
http://www.facebook.com/SJUKYLB?ref=stream
Notes : Penulis merupakan pengguna setia KRL Commuter Line AC tujuan Depok-Jakarta (PP)
Tugas II Metode Riset
Analisis
Jurnal 1 :
Judul
:
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASAKESEHATAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Bhakti
Wira Tamtama Semarang)
Pengarang
:
Edward Gagah Purwana Taunay, SE,
MM. DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANDANARAN
Tema
:
Kepuasan
Konsumen
Latar
belakang masalah :
Masalah
kesehatan bagi masyarakat telah menjadi suatu kebutuhan
yang utama, kebutuhan yang dimaksud
adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. Seiring
dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat,
maka semakin meningkat tuntutan masyarakat akan nilai-nilai kesehatan.
Hal ini menjadikan lembaga kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas akan
pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja
tetapi memberikan kepuasan bagi konsumen. Salah satu lembaga kesehatan adalah
rumah sakit, fungsi rumah sakit dewasa ini bertambah kearah pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan terintegrasi seiring dengan berkembangnya ilmu dan
teknologi. Dalam upaya penyembuhan baik bagi konsumen yang sakit ataupun bagi konsumen yang
membutuhkan konsultasi kesehatan dan upaya pencegahan berbagai macam penyakit serta
peningkatan kesehatan. Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan rumah sakit, upaya pendayagunaan
fasilitas rumah sakit secara lebih baik kini
menjadi salah satu kegiatan pokok. Hal seperti ini belum pernah terjadi di masa
lalu, salah satu upaya pendayagunaan fasilitas
rumah sakit.Menurut Kotler dikutip oleh Ardian
(2001:67) alasan mengapa sebuah rumah sakit sampai harus dipasarkan karena :
iklim hukum dan etika yang berubah cepat, suplai profesional yang banyak, meningkatnya ketidakpuasan terhadap
profesionalitas dan kemajuan teknologi. Kehidupan rumah sakit dimasa yang akan datang akan bergantung pada kemampuannya
untuk memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen melalui pelayanan yang berkualitas. Adanya persaingan
antar rumah sakit yang semakin ketat, maka peningkatan kualitas
pelayanan sebuah rumah sakit sangat penting diperhatikan.Persaingan terjadi
bukan saja dari sisi teknologi peralatan tetapi persaingan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit
dicerminkan sebagai jasa pelayanan
kesehatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pemakai jasa pelayanan rumah sakit. Pelayanan
yang diberikan tersebut dipadukan dengan sumber dayayang dimiliki oleh rumah
sakit yangdimulai dengan pelayanan calon pasien(pra penyembuhan), selama
perawatan(proses) dan ketika pasien meninggalkan rumah sakit (paska penyembuhan)(Ardian, 2001:68)
Masalah
:
Bagaimana
tingkat kepuasan konsumenterhadap pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit
Bhakti Wira Tamtama?
Tujuan
:
Untuk
menguji analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa kesehatan
Metodologi
: Quota Sampling
Metode
Analisis Data : Indeks Kepuasan Pelanggan
Analisis
dan
hasil
:
I K P pada
dimensi tangible
terutama pada indikator sarana area parkir luas dan nyaman dengan nilai
terendah.I K P pada dimensi reliability
terutama pada indikator dokter, perawat, petugas administrasi datang tepat
waktu dengan nilai terendah. I K P pada dimensi responsiveness terutama pada indikator dokter tepat dalam
memberikan resep kepada pasien dengan nilai terendah. IKP pada dimensi assurance terutama pada
indikator dokter memiliki pengetahuan yang luas dalam menjalankan profesinya
dengan nilai terendah. I K P pada dimensi empathy terutama pada indikator
dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien dengan nilai terendah. Secara
keseluruhan Indeks Kepuasan Pelanggan pada lima dimensi menunjukkan ketidakpuasan
pasien rawat jalan terhadap kinerja Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama.
Sumber
:
Analisis
Jurnal 2 :
Judul
:
Analisis
Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok
Pengarang
:
Raudhah
Maria Ulfah
Tema
:
Mengetehui
variable pembentuk kepuasan konsumen
Latar
belakang masalah :
Industri
Ritel yang tumbuh pesat dewasa ini merupakan hasil dari meningkatnya beragam
hasil produksi yang dikemas dan ditata dalam rupa yang yang lebih menarik, dan
juga keperluan konsumen terhadap barang meningkat baik dalam kualitas maupun
kuantitas. Peluang inilah yang ditangkap oleh pemodal asing yang demikan
agresif membangun jaringan ritel di kota-kota besar di Indonesia. Ketatnya
persaingan membuat pemasar sulit untuk bersaing dalam inovasi produk.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat menyebabkan sesuatu hal baru dengan
mudah akan dapat ditiru oleh orang lain, sehingga peranan layanan konsumen
menjadi penting. Kualitas yang ditawarkan akhirnya tidak hanya ditentukan
kualitas produk tapi juga oleh kualitas jasa. (Kartajaya, 1994:34). Melihat
banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat
ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat
ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya
Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.
Masalah
:
Bagaimana
cara pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen ?
Tujuan
:
·
Untuk mengidentifikasi variabel
pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
·
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan
antar variabel pembentukkepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
Metodologi
:
·
Data : Penelitian ini menggunakan
data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuesioner yang
disebarkan kepada konsumen hipermarket di Depok pada bulan Mei – Agustus 2008.
·
Sampel : Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel random
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka
dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada
ritel hipermarket di Depok.
·
Alat analisis : Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas,
uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis
SPSS versi 11.
·
Variable
penelitian : variabel daya tanggap,
variabel jaminan, variabel empati, variabel keandalan, dan yang terakhir adalah
variable bukti fisik.
Analisis
dan
hasil
:
Dari
lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
- Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
- Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
- Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Dengan
mengetahui bahwa lima variabel kualitas jasa dapat membentuk kepuasan konsumen
pada ritel hipermarket di Depok, maka penelitian ini bisa menjadi masukan bagi
pengusaha ritel modern untuk lebih memahami konsumen dan mengaplikasikannya
kedalam strategi pemasaran.
Daya
Tanggap menunjukkan variabel yang paling mendominasi dalam membentuk kepuasan
konsumen berbelanja pada ritel hipermarket di Depok, untuk variabel-variabel
yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan
agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima
baik oleh konsumen.
Sumber
:
Langganan:
Postingan (Atom)