Kita mengetahui bahwa kehidupan modern kita sehari-hari dipengaruhi oleh aneka macam organisasi bisnis, sosial, edukasional, religius, dan political. Dalam masyarakat modern, kebanyakan hasil kerja dilaksanakan orang melalui bantuan organisasi-organisasi, dan bukan oleh para individu yang bekerja secara terpisah. Jadi, secara umum dapat dikatakan bahwa suatu organisasi terbentuk apabila usaha tertentu, mengingat luasnya atau kompleksitasnya, memerlukan kerjasama dua orang atau lebih dalam upaya melaksanakan pencapaian tujuannya.
Trewarth dan
“Sebuah organisasi dapat kita nyatakan sebagai sebuah struktur social, yang didesain guna mengooordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian kerja, dan hierarki otoritas, guna melaksanakan pencapaian tujuan umum tertentu”.
Definisi yang dikemukan menekankan dua macam pertimbangan. Hal pertama adalah adanya suatu kelompok orang yang bekerja sama secara terkoordinasi guna melaksanakan pencapaian sasaran-sasaran. Adapun tujuan dalam hal mengombinasikan kekuatan-kekuatan yang ada, adalah untuk mencapai tujuan-tujuan yang bekerja secara terpisah. Tanpa tujuan, tidak ada alasan sama sekali bagi eksistensi suatu organisasi. Aspek kedua suatu organisasi, berkaitan dengan kerangka kerja atau strukturnya. Salah satu elemen pentingnya adalah pembagian kerja. Maksudnya disini adalah suatu spesialisasi kerja dimana kegiatan-kegiatan yang serupa pada umumnya dikelompokkan dalam kesatuan-kesatuan yang ada.
Pengertian Pengembangan Organisasi oleh beberapa ahli :
1. Pengembangan Organisasi adalah merupakan suatu usaha terencana dan berkelanjutan mencakup organisasi secara keseluruhan mencakup organisasi secara keseluruhan yang dikelolah dari atas untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi melaluui intervensi terenca terhadap proses yang terjadi dengan menggunakan pengetahuan/ilmu perilaku (Richard Beckhart, 1969 dalam Tyson dan Jackson, 2001).
2. Edgar Schein yang dikutip oleh Handoko (2003) mengatakan perkembangan organisasi sebagai seluruh kegiatan yang disusun oleh para manajer, karyawan dan lain-lain yang diarahkan menuju pembuatan dan penjagaan kesehatan organisasi sebagai suatu sistem total.
3. Wandel French dan Cecil Bell yang dikutip oleh Handoko (2003) mengatakan perkembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dalam pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif, dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja formal, dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mencakup riset kegiatan.
Beberapa Ciri Pengembangan Organisasi
1. Suatu proses yang sadar dan terencana
2. Berorientasi kepada belajar sambil memecahkan masalah dan memecahkan masalah sambil belajar.
3. Memakai pendekatan sistem.
4. Merupakan bagian integral dan kegiatan manajemen.
5. Beorientasi kepada kemajuan, efisiensi, keefektifitas dan kesehatan organisasi.
Teori Organisasi berkembang melalui 3 pendekatan yang munculnya berurutan, yaitu Pendekatan Klasik yang memperkenalkan cara membagi kegiatan kepada anggota organisasi sehingga setiap orang mendapat beban kerja yang merata dan sesuai kapasitasnya. Pendekatan Neoklasik menemukan bahwa iklim organisasi juga perlu dijaga agar selain ditugasi beban kerja yang merata dan sesuai kapasitasnya, anggota organisasi juga bisa bekerja dengan nyaman karena dalam organisasi terdapat suasana kerja yang baik. Pendekatan Modern menemukan bahwa setelah beban kerja terdistribusi dengan baik dan suasana kerja juga nyaman, organisasi juga perlu disesuaikan dengan kondisi luar (lingkungannya) agar bisa hidup dan berkembang dengan baik.
Acuan dalam Pembahasan Teori Organisasi. Organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga agar bisa berhasil maka organisasi perlu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Oleh karena itu, tidak ada aturan umum yang berlaku bagi semua organisasi. Kondisi terbaik bagi sebuah organisasi tergantung kepada kondisii lingkungan, dimana organisasi itu berada. Ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan cara untuk menggambarkan karakteristik organisasi perlu menunjukkan bentuk organisasi tersebut dan juga kondisi organisasi itu relatif terhadap lingkungannya. Selain itu, ketergantungan ini juga menyebabkan cara untuk melakukan analisis terhadap permasalahan organisasi juga perlu memperhatikan apakah permasalahan tersebut sebenarnya muncul dari kondisi yang terdapat di luar organisasi.
Organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga perlu dipahami cara untuk menginventarisasi dan mempelajari elemen-elemen lingkungan secara lengkap. Sifat lingkungan yang paling berbahaya bagi organisasi adalah ketidakpastiannya. Oleh karena itu, muncul berbagai cara untuk mempelajari ketidakpastian lingkungan, seperti yang dikembangkan oleh
Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi
Ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian. Salah satu bentuk penyesuaian organisasi adalah melalui penyesuaian internal organisasi, misalnya (1) kompleksitas organisasi perlu disesuaikan dengan kompleksitas lingkungannya, (2) dalam organisasi juga muncul bagian-bagian peredam yang melindungi kegiatan utama organisasi dari gejolak lingkungan, (3) boundary spanning muncul sebagai bagian yang melakukan pengamatan terhadap perubahan kondisi lingkungan maupun merepresentasikan organisasi terhadap lingkungannya
Diferensiasi dan Integrasi
Kompleksitas lingkungan menyebabkan organisasi perlu membagi-bagi diri (diferensiasi) agar setiap segmen lingkungan dapat dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Akan tetapi, bagian-bagian yang terpisah itu, kemudian perlu disatukan atau dikoordinasikan kembali (integrasi) agar secara keseluruhan tetap menuju atau menyumbang kepada pencapaian tujuan bersama.
Mengubah Kondisi Lingkungan
Organisasi mencoba mengubah kondisi lingkungan melalui dua jenis tindakan, yaitu (1) mengusahakan terciptanya hubungan baik dengan elemen-elemen lingkungan yang terpenting dan (2) berusaha membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi. Kondisi suatu organisasi juga bisa dibaca dengan melihat set organisasinya, yaitu berbagai jenis organisasi lain yang memiliki hubungan dengan organisasi tersebut.
Sumber ;
Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi., Perilaku Keorganisasian Edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.
Prof. Dr. J. Winardi, S.E., Manajemen Perilaku Organisasi, 2004
http://blog-indonesia.com/blog-archive-6323-327.html
http://massofa.wordpress.com/2009/12/04/perkembangan-teori-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar