Untuk kesekian kalinya dinas plus ngebolang bersama sahabat satu ini. Kali ini, Raha menjadi tujuan tempat dinas kami. Saya yakin tidak banyak orang mengenal tempat yang bernama Raha itu, sampai ada teman kampus bertanya "Raha itu apa ya mb?" :D. Pertanyaan sama yang muncul ketika mendengar nama ini.
Untuk sampai ke Raha membutuhkan waktu 4 hari perjalanan dinas (biasanya kalau dinas cuman 3 hari). Dari Kendari, harus melanjutkan kembali perjalanan besok paginya dengan kapal komersial selama 3 jam perjalanan laut. Ada teman kantor jg yang lama tinggal di kendari bahkan dapat jodoh orang kendari pun ternyata tidak pernah sampai ke Raha. Kapal menuju ke Raha dari Kendari ini cuman ada pagi dan sore hari, untuk menghindari ombak yang besar kami memilih perjalanan di pagi hari. Pada waktu pergi, kami hanya menghabiskan waktu di dalam kapal males untuk keluar, walaupun sebenernya saya sangat penasaran ingin melihat keluar. Tapi, rasa penasaran itu akhirnya terbayar ketika pulang dari Raha menuju Kendarinya, modal nekat kami memberanikan diri untuk ke atas dek kapal dan menikmati alam lautan lepas Raha. Sensasinya.... Sungguh luar biasa, terpaan angin laut yang bener-bener kuat, sampai merasakan kencangnya ombak menggoyangkan kapal yang kami naiki. Kalo mau disamakan mungkin seperti naik Tornado di Dufan kali yach... :D
Foto-foto yang sempat diabadikan selama di Raha-Kendari
Tiba di bandara Haluoleo Kendari
Menjalankan tugas negara
Pelabuhan di Raha
Teman Ngebolang "Nely"
Di atas dek Kapal
Tanaman yang Tumbuh di Tengah Lautan
Pekampungan di tengah lautan Raha
Pesona lautan Raha
Teluk Pemisah
Bersama sahabat kecil "Bertha"
Bukit-bukit yang mengelilingi lautan Raha
Petualangan ketika dinas disini tidak berhenti sampai di Raha saja, ketika menunggu waktu penerbangan yang akan membawa kembali ke Jakarta kami menyempatkan untuk mengeksplore kota kendari. Berbekal dengan searching di google ternyata Kendari punya objek wisata alam yang patut di kunjungi. Orang-orang Kendari menyebutnya dengan Air Jatuh (Terjun) Moramo. Untuk sampai disana butuh waktu 1,5 jam perjalanana darat.Air terjunnya Subhanaallah.... Kalo kata nely temen saya ini dia bilang "Bagus banget ya mb, ga nyesel kita nekat kesini" (ada cerita seru juga ketika dinas di Raha-Kendari).
Jalur Awal Perjalanan Ke Air Terjun Moramo
Aliran Sungai
Hutan Lindung yang mengelilingi Air Terjun Moramo
Perjalanan Yang Mulai Mendaki
Pose setelah melalui setengah perjalanan sebelum sampai ditujuan
Anak Tangga Terakhir yang harus dilalui dengan kemiringan 60derajat
Finally.... Air Jatuh (Terjun) Moramo
Kembali bertemu sahabat sesama pengunjung
Oh yach, di atas sempat disinggung ada cerita seru selama di Raha-Kendari, yaitu : waktu menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Raha kami memprediksikan selesainya paling telat jam 13.00 karena kami harus kembali lagi ke Kendari menggunakan kapal jam 14.00, tapi ternyata sidang baru dimulai jam 13.20 dan selesai jam 14.00. Waktu itu bener-bener deg-degkan karena kalau tidak keburu mengejar kapal terakhir yang berangkat ke Kendari itu artinya kami baru bisa pulang besok pagi dan ini akan merusak rencana yang sudah disusun. Berada di Raha ini seperti kata nely "harus banyak-banyak berdoa" karena transportasinya untuk keluar sangat tergantung dengan cuaca alam. Jika turun hujan maka kapal akan dibatalkan ke berangkatannya. Kembali ke acara persidangan yang mepet ini, kami harus deg-degkan terus melihat ke jam dinding khawatir ketinggalan kapal, alhamdulillah setelah persidangan ditutup kami langsung menuju pelabuhan untungnya kapal yang akan kami naiki belum tiba dan cuaca sore itu cukup bersahabat meskipun awan mendung dan angin kencang menemani selama perjalanan dari Raha menuju Kendari.
Cerita seru kedua ketika menuju air terjun Moramo, berbekal informasi dari seorang sahabat yang ditugaskan ke Kendari kami nekat untuk tetap menuju kesana. Walaupun beberapa penduduk setempat bilang untuk bisa sampai kesana dibutuhkan waktu 2,5 jam bukan 1,5 jam (info dari teman saya), dan itu pun kami baru berangkat dari kota Kendari jam 9.45, sementara pesawat yang akan membawa kembali ke Jakarta jam 15.15. Saya bilang ke teman saya ini yang agak ragu dengan sisa waktu yang kami punya. "Ayo nel, kita nekat aja. Insya Allah cukup kok waktunya :)". Dan benar saja, sampai di Air terjun Moramo pukul 11.15 terus perjalanan kaki selama 20 menit untuk sampai di air terjunnya. Main airnya hampir 1 jam, dan sampai di bandara mepet banget jam 14.30 :D. Deg-degkan, seru, dan kembali menjadi perjalanan yang tidak terlupakan.
Maka, nikmat Tuhan mana lagi kah yang kamu dustakan...
Kisah selanjutnya, from Ambon Manise... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar