aku

aku

Kamis, 19 Maret 2015

Ketika kesedihan itu datang menyapa....

Pelangi akan datang seiring dengan perginya hujan yang turun ke bumi ini, begitu juga kebahagiaan akan datang seiring perginya kesedihan yang menyapa...


Akhir-akhir ini sering merasa sedih. Sebenernya sangat menyadari apa yang menyebabkan kesedihan itu tapi rasanya kok sulit untuk menghilangkannya. Ini lebih dikarenakan konflik yang terjadi dengan kedua ortu terutama papa. Watak yang keras dari papa lah yang terkadang memunculkan kesedihan itu. Beliau terlalu ikut campur dengan urusan Rumah tangga ku, terutama dalam pengasuhan anak-anak. Dulu.... Waktu memutuskan menikah di usia dini sangat menyadari konsekuensinya harus jauh dari ortu akan tetapi nyatanya beliau tidak mau melepaskan anak perempuan satu-satunya ini untuk benar-benar menjalani kehidupan berumah tangga. Tampa meminta persetujuan dari aku dan Suami papa memaksa mama untuk ikut tinggal bersama kami di Jakarta dengan alasan nanti anak kami dikasih obat tidur lah kalo sama pembantu. 



Saat itu, ku pikir ini penyelesaian yang terbaik untuk pengasuhan anak-anak mengingat aku juga bekerja tapi ternyata setelah menjalaninya hingga saat ini (hampir 11 tahun) ku rasa ini bukan ide yang baik. Kami tidak bisa mendidik anak-anak kami sesuai dengan pola pikir kami. Terlalu banyak hal yang menjadi konflik terutama ketika anak sakit. Kepanikan kakek neneknya terutama sang nenek ketika cucunya sakit sering menjadi keributan dengan papa. Ketika keributan terjadi sering sekali papa marah-marah tampa alasan yang bener dan ketika ku coba membantahnya dengan alasan yang benar, beliau tidak akan menerimanya dan akan semakin marah. Sedih rasanya ketika beliau seperti itu dan lebih sering menyalahkan orang tampa pernah mau mengkoreksi diri sendiri. Hanya bisa berdoa semoga Alloh memberikannya kesadaran atas semua kekhilafannya karen sesungguhnya beliau terlalu sering menyakiti perasaan anak-anaknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar