Penulis : Muhammad Wahyudi Mahaiswa program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
Tema : Kinerja Keuangan
Konsep Operasional Bank Syari’ah
Bank Syari’ah dalam UU No 10
Tahun1998 tentang Perbankan Pasal 1 tidak didefinisikan secara rinci. Namun
dapat ditarik pengertian bahwa bank syari’ah adalah bank umum atau bank
perkreditan rakyat yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syari’ah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Aktivitas
perbankan syari’ah dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern
untuk membawa mereka kepada, paling tidak, pelaksanaan dua ajaran Qur’an yaitu;
1 (satu), prinsip ta’awun, yaitu saling membantu dan saling berkerjasama
diantara anggota masyarakat untuk kebaikan (QS 5:2), 2 (dua) prinsip
menghindari al ikhtina, yaitu menahan uang (dana) dan membiarkannya
mengannggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat
bagi masyarakat umum (QS 4:29).
Standar
Akuntansi Perbankan Syari’ah
Akuntansi
bank syari’ah adalah akuntansi yang berhubungan dengan aspek-aspek
lingkungannya. Karena syari’ah adalah mencakup seluruh aspek kehidupan
umat manusia, baik ekonomi, politik, sosial dan filsafat moral. Dengan kata
lain, syari’ah berhubungan dengan seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk didalamnya adalah akuntansi.
PSAK
No. 59 ini kemudian dijabarkan dalam PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah
Indonesia) 2003, yang berperan mengatur secara teknis dan rinci penjabaran
PSAK 59. Tujuan akuntansi keuangan bank syari’ah salah satunya adalah
dapat meningkatkan kepatuhan kepada prinsip syari’ah dalam semua
transaksi dan kegiatan usaha.
Kebutuhan
informasi seputar kinerja keuangan syariah merupakan tuntutan dari persaingan
yang semakin ketat, seirirng pemberlakuan UU No 10 Tahun 1998 sebagai dasar
hukum dari beroperasinya lembaga perbankan syari’ah.
Penggunaan laporan rugi laba menyebabkan hasil analisis
belum menunjukkan hasil yang tepat karena laporan laba rugi merupakan laporan
yang lebih memperhatikan direct
stakeholders (pemilik modal), berupa pencapaian profit yang maksimal,
dengan mengesampingkan kepentingan dari pihak lain (karyawan, masyarakat,
sosial dan pemerintah).
Laporan nilai tambah merupakan laporan keuangan yang lebih
menekankan prinsip full disclosure dan
didorong akan kesadaran moral dan etika. Adanya laporan nilai tambah telah
merubah mainstream tujuan akuntansi
dari decision making bergeser kepada
pertanggungjawaban sosial.
Penelitian menggunakan metode deskriptif komparatif, yakni
dengan mendeskripsikan hasil temuan berupa kinerja keuangan PT.BSM tahun 2003
dan 2004 yang menggunakan prndekanan laba rugi dan nilai tambah, dan
dilanjutkan dengan melakukan komparasi terhadap hasil temuan untuk mendapatkan
pemahaman yang memadai tentang hasil temuan. Sumber data penelitian tersebut
adalah laporan keuangan PT.BSM tahun 2003 dan 2004 dan literature terkait.
Hasil penelititan menunjukkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan nilai tambah, rasio kinerja keuangan PT.BSM tahun 2003 dan 2004
lebih besar dibanding dengan pendekatan laba rugi. Perbedaan rasio kinerja
keuangan ini desebabkan adanya perbedaan konsep teoritis filosofis dari
akuntansi yang digunakan, yang menyebabkan perbedaaan konstruksi penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan yang berkaitan dengan laba atau nilai tambah
Profil PT.Bank Syari’ah Mandiri
(BSM).
Atas perubahan Undang-undang No.7 Tahun 1992 yang melahirkan
UU No.10 Tahun 1998 menyebabkan pengaruh besar terhadap dunia perbankan. Banyak
perusahaan perbankan mulai melakukan langkah-langkah menuju merger sampai pada
akhirnya memilih menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Kinerja Keuangan PT.BSM
Melalui
setrategi “ Agresive Maintenance Strategic” dalam meningkatkan volume
bisnis, sepanjang Tahunke-empat berdirinya, BSM terus melakukan perburuan
nasabah baru melalui penyediaan beragam produk dan layanan, sosialisasi
proaktif, promosi terarah, kegiatan pemasaran serta pelayanan yang lebih prima.
Seiring dengan itu dilakukan pula pembenahan kualitas sumber daya organisasi.
sumberdaya organisasi (sumberdaya
insani, sistem dan prosedur kerja serta struktur organisasi).
Kinerja Keuangan PT. BSM Tahun 2003 dengan Pendekatan Nilai
Tambah
adanya
penambahan laporan Nilai Tambah dalam laporan keuangan bank syari’ah adalah,
merupakan upaya untuk mengalihkan laporan keuangan yang semula lebih bersifat direct
stakeholders, kepada direct dan indirect stakeholders. Serta
adanya upaya untuk menggeser tujuan laporan keuangan bank syari’ah yang
semula berupa penyediaan informasi keuangan untuk kepentingan pengambilan
keputusan ekonomi dan penyediaan informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip syari’ah.
Kinerja Keuangan PT. BSM dengan Pendekatan Laba Rugi Tahun
2004
Komisi
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), pada
Desember 2003. Mengemukakan fatwa tentang keharaman bunga bank itu, telah
memberikan kepastian sekaligus paying hukum dari sisi syari’ah kepada
nasabah dan calon nasabah bank syari’ah. Hal ini memberikan sinyal kuat
bahwa masa darurat, bagi diterimanya konsep bunga bank dalam syari’ah Islam,
telah berakhir.